Jumat 24 Mar 2017 18:52 WIB

Pria Anti-Muslim Mengancam akan Menembak Wanita Muslim

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agus Yulianto
Muslim Amerika/Ilustrasi
Muslim Amerika/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,CALIFORNIA -- Seorang pria berusia 27 tahun warga San Francisco, California, Amerika Serikat (AS) ditangkap polisi. Pasalnya, dia menjadi tersangka kejahatan kebencian terhadap seorang wanita Muslim. Departemen Kepolisian San Francisco mengungkapkan, pria tersebut bernama Joshua Ruano.

Menurut kepolisian setempat, Ruano mengancam akan menembak wanita yang mengenakan jilbab karena wanita tersebut seorang Muslim. Sebelumnya, seorang wanita Muslim bersama anaknya yang masih balita sedang bermain di taman dekat daerah Mission District pada Jumat pekan lalu. Kemudian, Ruano menghampiri wanita Muslim tersebut.

Ruano tiba-tiba mengeluarkan kata-kata anti-Muslim. Lebih parah dari itu, dia mengancam akan menembak wanita berjilbab tersebut. "Korban bersama anaknya melarikan diri dan menjauh dari tersangka (Ruano)," kata polisi, dilansir dari Los Angeles Times, Jumat (24/3).

Selanjutnya, polisi setempat diberitahu tentang kejadian tersebut. Mereka pun melakukan penyelidikan ke lokasi kejadian. Tidak lama setelah itu aparat kepolisian setempat menangkap Ruano di lokasi yang tidak jauh dari taman tempat wanita berjilbab dan anaknya bermain. Saat ini Ruano dimasukkan ke dalam penjara San Francisco County.

Sementara, Direktur Eksekutif Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) San Francisco Bay Area, Zahra Billoo mengatakan, Muslim menjadi sasaran kejahatan kebencian. Banyak orang yang keliru melihat Muslim, kekeliruan tersebut saat ini sedang meningkat.

"Insiden di San Francisco ini mengingatkan kita semua, ada pekerjaan penting yang harus dilakukan komunitas kita untuk mencegah kejahatan kebencian dan saling melindungi," ujarnya.

Zahra juga memberikan penghormatan kepada wanita Muslim yang diancam akan ditembak. Sebab, dia mau maju ke depan untuk mengungkapkan pengalamannya saat diancam oleh orang yang mengaku anti-Islam. Diharapkan, peristiwa ini dapat mendorong orang lain untuk berbicara ketika membutuhkan pertolongan seperti wanita berjilbab tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement