Rabu 22 Mar 2017 18:45 WIB

Labu: Penyelamat Nabi Yunus dari Kelaparan

Rep: Syahruddin el-Fikri/ Red: Agung Sasongko
Buah labu
Foto: Youtube
Buah labu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah keluar dari perut ikan paus, ia mendapati dirinya dalam keadaan lemah, capek, dan lemas. Seolah-olah ia tak memiliki tenaga lagi untuk bangkit. Allah pun menumbuhkan sebuah pohon di dekat Yunus dari sejenis labu untuk dimakan demi memulihkan tenaganya (QS Alshaafat ayat 146).

Menurut Sayyid Quthb dalam tafsirnya Fi Zhilal al-Qur'an (Di Bawah Naungan Alquran) terbitan Gema Insani Press (GIP), pohon labu yang ditemukan di zaman Nabi Yunus itu mempunyai daun lebar dan dapat mengusir lalat. Menurut kisahnya, pohon labu ini tidak disukai lalat dan tak satu ekor pun ingin mendekati pohon tersebut. Inilah rahmat Allah untuk utusan-Nya.

Ketika Yunus sudah kembali sehat, Allah mengembalikannya kepada kaumnya yang telah ditinggalkannya sewaktu marah dahulu. Tidak diketahui secara pasti, berapa lama Yunus meninggalkan umatnya. Ada yang menyatakan hingga 40 hari, ada pula yang menyebutkan hanya seminggu, dan sebagainya. Menurut Perjanjian Lama, Yunus berada dalam perut ikan nun (paus) selama tiga hari tiga malam.

Ketika sehat dan tenaganya sudah pulih, ia lalu kembali kepada kaumnya. Di sana, telah menunggu kaumnya yang jumlahnya mencapai 100 ribu orang. Ia pun kemudian menyeru umatnya untuk beriman kepada Allah dan menyampaikan risalah kenabiannya. Maka, jadilah mereka orang-orang yang mendapat petunjuk.   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement