Senin 10 Dec 2012 16:14 WIB

Muslim Kanada dan RS Beda Pandangan Soal Euthanasia

Rep: Agung Sasongko/ Red: Heri Ruslan
Muslim Kanada
Muslim Kanada

REPUBLIKA.CO.ID, ONTARIO -- Komunitas Muslim Kanada dan rumah sakit tengah terlibat dalam satu perdebatan alot soal euthanasia. Pengadilan akhirnya jadi tempat menuntaskan perdebatan itu.

Contoh kasus keluarga pasien seorang imigran asal Iran misalnya, mereka meminta pihak rumah sakit Toronto untuk melakukan segala cara untuk menyembuhkannya. Namun, pihak rumah sakit menyatakan tidak lagi bisa melakukan apapun.

Tim dokter justru menyarankan agar mesin yang membuatnya bertahan hidup dimatikan. "Jelas, bagi setiap muslim hidup itu suci. Seseorang berhak untuk hidup sampais emua tanda-tanda kehidupan hilang," kata Seyed Reza Hosseini Nassab, salah seorang ulama di daerah Toronto.

Mojgan Rasouli, putri pasien, menduga pihak rumah sakit telah gagal mengobati penyakit ayahnya. "Ini tentang kehidupan manusia bukan imigran. Ini bukan tentang minoritas atau kelompok etnis. Ini semua tentang kita, Kanada," ucapnya.

 

Pihak keluarga sendiri akhirnya menempuh jalur hukum guna menemukan jalan keluar terhadap masalah ini. Persidangan sendiri akan digelar hari ini.Menilai masalah itu, tim dokter mengakui ada kesalahapaham budaya, dugaan rasisme dan keyakinan agama.

"Perdebatan ini memang sulit," kata Anand Kumar, seorang dokter di Winnipeg. Masalah ini sebenarnya juga terjadi di Inggris. Sebuah keluarga Muslim terpaksa menempuh jalur hukum untuk memperjuangkan pengobatan kepada ayah mereka yang terbaring tak berdaya.

Langkah itu ditempuh setelah tim dokter menyarankan alat penunjang kehidupan agar segera dicabut."Kami percaya, setiap usaha harus dilakukan guna bertahan hidup. Anda juga harusnya demikian," papar FL, inisial keluarga pasien. 

L, seorang pasien asal Manchester menderita serangan jantung pada pertengahan Juli. Ia mengalami kerusakan otak yang parah. Guna bertahan hidup, ia ditunjang alat medis.Tim dokter yang menangani L menyimpulkan yang bersangkutan tidak lagi memiliki harapan hidup sehingga berada dalam status vegetatif, artinya disarankan untuk segera menghentikan asupan makanan dan minuman melalui alat penunjang kehidupan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement