Rabu 15 Mar 2017 09:17 WIB

Respons Kondisi Bangsa, NU Kumpulkan 99 Kiai Khas di Sarang Besok

Nahdlatul Ulama.
Nahdlatul Ulama.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggalang silaturahim dengan 99 ulama khas NU dalam kegiatan bertajuk Silaturahim Nasional Alim Ulama Nusantara. 

Silaturahim berlangsung besok, Kamis (16/3,) di Pesantren al-Anwar, Sarang, Rembang, Jawa Tengah itu, menurut Katib ‘Aam Syuriah PBNU KH Yahya C Staquf, adalah upaya NU mendengar pandangan-pandangan para ulama sepuh. 

Petuah dan nasihat-nasihat mereka, ujar dia, sangat dibutuhkan dalam menentukan langkah strategis NU sebagaimana yang diharapkan dunia ke depan.

Yahya menjelaskan, NU menjadi harapan bagi umat Islam kembali menjadikan agama ini sebagai pilar peradaban dunia. Indonesia sebagai negara dengan populasi Muslim moderat terbesar di dunia, memiliki peluang sekaligus tantangan besar menjadi kiblat keislaman dunia. 

Di saat negara lain sibuk dengan konflik horizontal dan sektarian, Indonesia sudah jauh melesat dalam menyuguhkan sebuah cara beragama yang damai, saling menghormati, saling tepa selira, bertoleransi, dan juga saling mengisi.

“Sekali lagi, NU harus sungguh-sungguh mempersiapkan diri. NU harus menyambut dan menyiapkan peran terhormat ini dengan lebih baik,” kata dia dalam keterangannya kepada Republika.co.id, Rabu (15/3).                 

Dia mengungkapkan, di antara kiai khas yang dijadwalkan hadir antara lain  KH Maemoen Zubair (Sarang),  KH Ahmad Mustofa Bisri (Rembang), KH Ma’ruf Amin (Tanara, Banten), Habib Muhammad Luthfi bin Yahya (Pekalongan), KH Nawawi Abdul Jalil (Pasuruan), KH Dimyathi Rois (Kaliwungu, Jawa Tengah), TGH Turmudzi Badaruddin (Bagu, NTB), KH  Abuya Muhtadi Dimyathi (Pandeglang, Banten), KH Muhammad Sanusi Baco (Maros, Sulawesi Selatan),  KH TK Bagindo M Letter (Sumatera Barat), Tengku H Muslim Ibrahim (Nangroe Aceh Darussalam), dan Abah Guru Zuhdiannor ( Martapura, kalimantan Selatan).

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement