Kunjungan Raja Salman ke Indonesia telah membuka mata dunia bahwa sesungguhnya beliau berpandangan moderat. Beliau mau berfoto dan bahkan bersedia diajak ber-wefie ria.

Beliau dengan begitu terbuka bersalaman dengan perempuan berlain keyakinan. Beliau bahkan menjadi tuan rumah dialog dalam pertemuan dengan para tokoh agama Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Konghucu, dan juga Islam di Indonesia.

Dalam sambutan pembukanya di hadapan para tokoh lintas agama, beliau menegaskan bahwa Indonesia bisa tetap dan terus stabil kehidupan politik dan ekonominya karena kemampuannya dalam menjaga dan memelihara kemajemukan yang ada pada dirinya.

Satu dari sebelas nota kesepahaman yang ditandatangani Saudi Arabia dan Indonesia berisi kesepakatan menghormati dan menghargai keragaman pandangan keagamaan, termasuk perbedaan mazhab yang dianut warga.

Hari Ahad lalu saya melepas kepergian Raja Salman meninggalkan Bali, Indonesia, negara yang diakuinya sebagai rumah keduanya.

Kunjungan sebelas hari ini tak hanya mempererat hubungan Arab Saudi dan Indonesia, tapi juga memupuk cinta yang telah lama bersemai di hati warga dan pemimpin kedua negara.  

Ikuti Whatsapp Channel Republika