Sabtu 04 Mar 2017 19:45 WIB

Menapaki Jalan Kebaikan

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Agung Sasongko
Ibadah/ilustrasi
Foto: wordpress.com
Ibadah/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Taklim Al Sidra Al Hidayah menggelar kajian rutin akhir pekan di Masjid Al-Hidayah, Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu (18/2). Kajian yang dilaksanakan bakda Ashar hingga menjelang Maghrib tersebut mengusung tema perihal amar makruf nahi mungkar yang harus dilakukan setiap Muslim.

Untuk membahas tema tersebut, Majelis Taklim Al-Hidayah mengundang Ustaz Aan Chandra Tahalib sebagai narasumber. Seusai jamaah menunaikan shalat sunah Rawatib, kajian pun dimulai. Ustaz Aan menjelaskan, setiap manusia, terlebih lagi Muslim, patut untuk mengajak dan menunjukkan jalan kebaikan kepada orang-orang di sekelilingnya. Menurut dia, orang yang menunjukkan jalan kebaikan tersebut tidak hanya mendapat pahala untuk perbuatannya, tetapi juga limpahan pahala dari orang yang diajaknya menuju kebaikan.

Hal ini telah disabdakan Rasulullah SAW. Dalam sebuah hadis, Rasul pernah menjelaskan, barang siapa yang menunjukkan kebaikan, dia akan mendapatkan pahala dari orang yang mengerjakan kebaikan tersebut tanpa mengurangi bobot pahalanya. Menurut Ustaz Aan, hadis tersebut adalah hadis yang sangat agung. "Dan hadis ini juga menjadi salah satu fondasi untuk kita beramar makruf nahi mungkar," ujarnya menjelaskan.

Begitu pun sebaliknya. Ustaz Aan berpendapat, ketika seseorang mengajak orang lain pada keburukan atau perbuatan dosa, orang tersebut akan mendapatkan dosa ganda. "Dosa dari ajakannya pada keburukan dan dosa dari orang yang melakukan perbuatan dosa tersebut," ujar dia.

Dia mencontohkan, ketika ada seseorang yang mengajarkan orang lain mengaji dengan baik dan benar, pahala orang mengaji itu akan juga didapatkan pengajaknya. "Maka selama yang diajarkannya tetap mengaji, selama itu pula orang yang mengajarkannya akan mendapatkan pahala," katanya menerangkan.

Contoh kasus lainnya, pada era digital dan menjamurnya media sosial seperti sekarang ini, selalu ada orang yang menyebarkan informasi tentang kajian di masjid-masjid di berbagai daerah. Menurut Ustaz Aan, perbuatan yang tampaknya sangat sederhana itu pun dapat mendatangkan pahala. "Boleh jadi dia tidak sempat datang ke kajian yang diinformasikannya. Tapi, dia akan mendapat pahala dari orang yang menerima info tersebut, kemudian datang ke kajian yang dimaksud," ujar Ustaz Aan.

Selain itu, di media sosial juga selalu ada orang yang menyebarluaskan berbagai tausiyah. Ketika tausiyah tersebut mampu mendatangkan hidayah kepada orang yang membacanya dan mendorongnya untuk semakin dekat kepada Allah SWT, yang menyebarkannya akan mendapatkan pahala pula. "Dan selama orang itu hidup, kita akan tetap mendapatkan pahala," kata Ustaz Aan.

Oleh sebab itu, ia menyarankan agar jamaah majelis yang hadir tidak menunda-nunda kesempatan untuk melakukan amar makruf nahi mungkar. Sebab, walaupun yang dilakukannya cukup sederhana, seperti menyebarkan tausiah dan info kajian di media sosial, di hadapan Allah SWT perbuatan tersebut tentu memiliki nilai tersendiri.

Ketua Panitia Kajian Majelis Taklim Al Sidra Al-Hidayah Deny Kurniawan mengatakan, kajian di Masjid Al-Hidayah digelar hampir setiap hari, kecuali pada Jumat. Untuk penyelenggaraan kajian-kajian tersebut, majelisnya juga bekerja sama dengan majelis taklim lain. "Jadi, di sini juga ada majelis taklim teman-teman yang bekerja di Pertamina. Kita biasa berkolaborasi dengan mereka dalam menyelenggarakan kajian di sini," katanya.

Perihal tema kajian, menurut Deny, biasanya diserahkan kepada pemateri atau narasumber yang diundang. "Namun, pada momen-momen tertentu, kita biasanya request tema kepada ustaz yang datang. Misalnya, ketika polemik surah al-Maidah ayat 51 beberapa waktu lalu, kita minta diterangkan perihal ayat tersebut," ujar Deny.

Ia mengatakan, kajian rutin di Masjid Al-Hidayah memang memiliki beberapa tujuan. Adapun yang paling utama, lanjutnya, adalah melestarikan ilmu-ilmu sunah serta menambah keilmuan Islam jamaah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement