Sabtu 04 Mar 2017 07:45 WIB

Mahasiswa Yale Kampanyekan Foto Arti Penting Menjadi Muslim

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Dwi Murdaningsih
Mahasiswa Universitas Yale mengkampanyekan arti penting menjadi seorang Muslim.
Foto: identities mic
Mahasiswa Universitas Yale mengkampanyekan arti penting menjadi seorang Muslim.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW HAVEN -- Mahasiswa Muslim Association Student (MSA) Universitas Yale tidak membiarkan Presiden AS Donald Trump memfitnah iman dan identitas mereka. Mereka mengkampanyekan foto-foto untuk memberitahu Amerika tentang arti menjadi seorang Muslim.

"Kami menyadari orang takut untuk mengaitkan dirinya dengan Islam, kampanye kami ialah cara mendorong orang lain berdiri dengan umat Islam, demi mengatakan tidak ada yang salah dengan itu," kata Abrar Omesih, Presiden MSA, seperti dilansir Identities Mic, Sabtu (4/3).

Ia menilai, tindakan ini akan mendorong orang lain untuk ikut dan akan membawa hati orang-orang lebih dekat, ketika kefanatikan sedang menabur di hati masyarakat untuk berbagai kepentingan. Terlebih, ada peningkatan kejahatan kebencian usai kemenangan Donald Trump.

MSA Yale telah meluncurkan Islam Awareness Week yang berlangsung dari 27 Februari sampai 3 Maret, sebagai upaya memerangi fanatisme anti-Muslim. Itu turut memberikan kesempatan bagi non-Muslim untuk bertemu dengan teman-teman mereka yang Muslim.

Fitur dari Islam Awareness Week memiliki kampanye foto-foto Muslim dan non-Muslim, memegang sebuah papan tulis dengan template seorang Muslim adalah seseorang yang titik-titik. Titik-titik itulah yang bebas diisi apa saja oleh mahasiswa non-Muslim.

"Dengan larangan Muslim internasional dan tertundanya larangan Muslim domestik lain, kita kemukakan pesan kalau kita di sini, kita sudah di sini dan kita akan tinggal di sini," ujar Omeish.

Ia menambahkan, identitasnya sebagai Muslim Amerika bukan identitas yang memerlukan pendamaian atau pembenaran. Menurut Omeish, berbagai kebijakan yang ada bukan cuma bersifat politis, tapi penghinaan atas agama Islam dan Muslim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement