Ahad 26 Feb 2017 11:07 WIB

Pengurus Masjid Diminta tidak Gegabah Memasang Spanduk

 Petugas keamanan Palestina mengendarai sepeda motor di depan sebuah spanduk Emir Qatar Sheikh Hamad bin Khalifa al-Thani, di sebuah masjid di Kota Gaza,Palestina (Ilustrasi)
Petugas keamanan Palestina mengendarai sepeda motor di depan sebuah spanduk Emir Qatar Sheikh Hamad bin Khalifa al-Thani, di sebuah masjid di Kota Gaza,Palestina (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah spanduk bertuliskan "Masjid Ini Tidak Menshalatkan Jenazah Pendukung dan Pembela Penista Agama" kini telah beredar dan menjadi viral di media sosial (medsos). Berbagai pihak menyesalkan perbuatan ini dengan meminta agar pengurus mesjid tidak gegabah memasang spanduk yang menimbulkan perpecahan antar sesama umat beragama.

Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, semua pihak terkait, terutama pengurus mesjid seharusnya lebih bisa menahan diri untuk tidak menyampaikan ujaran atau memasang spanduk dan selebaran yang justru bisa merusak persatuan umat dan bangsa.

Marilah kita jadikan rumah ibadah sebagai tempat yang paling aman. Karena itu, tidak boleh justru menjadi tempat sumber munculnya keresahan dan pertikaian antar kita," ucap Lukman, kemarin.

Dia meminta, agar pengurus mesjid lebih konsisten dengan tetap menghargai rumah ibadah sebagai perekat persatuan, bukan menjadikannya sebagai hal yang paling menakutkan bagi orang lain, terutama dari kalangan muslim sendiri.

Senada dengan itu, salah satu pengguna media sosial (facebook), dengan nama akun @YulianEstyzee saat menanggapi edaran spanduk tersebut yang diposting oleh akun MUSLIMCYBER.NET mengatakan, muslim adalah saudara kita, bukankah fardhu kifayah mensholatkan sesama muslim. Bahkan Rasul mengajarkan berdakwah dengan baik dan santun.

"Jika Rasul saja mengajarkan kita untuk mendoakan umat yang beda agama dengan kita, lantas kenapa sesama muslim justru enggan mensholatkan dan mendoakannya. Mohon di cross check tindakan ini," kicaunya seperti dilansir kemenag.go.id, kemarin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement