Sabtu 25 Feb 2017 09:33 WIB

Imam Australia Diminta Ikut Memerangi Radikalisme

Rep: marniati/ Red: Budi Raharjo
Beberapa Muslimah yang tinggal di Australia. (ilustrasi)
Foto: SBS.com
Beberapa Muslimah yang tinggal di Australia. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,SYDNEY--- Dewan Imam Nasional Australia telah meminta para imam untuk menyampaikan khotbah tentang radikalisasi dan mengutuk kelompok teroris ISIS pada pelaksanaan sholat Jumat di masjid-masjid di seluruh negeri. Para imam harus bersatu tegas melawan kelompok ekstremis ISIS.

"ISIS telah terbukti dari waktu ke waktu bahwa mereka tidak mengikuti ajaran Islam yang otentik," ujar Pemimpin  organisasi, Sheik Shady Alsuleiman seperti dilansir theaustralian.com.au.

Menurut Sheik Shady Alsuleiman, sudah menjadi tugas para imam untuk mengklarifikasi dan menjelaskan hal ini secara terbuka. Sehingga dapat memberikan pengetahuan kepada semua Muslim tentang pemahaman ISIS. Dengan demikian mereka akan mengikuti ajaran Islam yang benar dan sesuai syariah.

Dewan menjelaskan, ISIS memiliki pemahaman yang menyimpang dari Islam. Untuk itu, Dewan juga meminta para imam untuk mengatasi masalah yang lebih luas dari radikalisasi dan ekstremisme dalam komunitas Muslim. Cendekiawan Muslim juga didorong untuk mengatasi ideologi ekstremis ISIS dengan menggunakan ajaran Islam.

Sheik Shady Alsuleiman, menyerukan semua Muslim di Australia menjadi contoh terbaik tentang kepribadian Muslim yang sesungguhnya. Muslim Australia dalam menjalani kehidupannya sesuai dengan pedoman Islam, atau syariah. Namun setiap Muslim juga diwajibkan untuk mematuhi hukum negara di mana mereka tinggal.

Dengan menghormati dan mematuhi hukum negara, maka Muslim Australia dapat menjadi anggota masyarakat yang produktif dan memiliki kontribusi dalam kehidupan masyarakat Australia sehingga menjadi kebaikan bagi semua warga Australia.

Ia juga mendorong Muslim untuk menekankan pentingnya kebaikan, kemurahan hati, kasih sayang, pengertian, dan kesabaran seperti yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement