Jumat 24 Feb 2017 12:35 WIB

Jokowi: Saya Cinta Maluku dan Muhammadiyah

Presiden Joko Widodo memberikan arahan pada pembukaan Tanwir Muhammadiyah di Islamic Center Ambon, Maluku, Jumat (23/2).
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Presiden Joko Widodo memberikan arahan pada pembukaan Tanwir Muhammadiyah di Islamic Center Ambon, Maluku, Jumat (23/2).

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, saya merasa cinta terhadap masyarakat Maluku serta warga Muhammadiyah, sehinga memutuskan datang ke Kota Ambon untuk membuka sidang Tanwir Muhammadiyah.

"Saya dua minggu terakhir datang ke Ambon. Pertama karena saya cinta Maluku dan kedua saya cinta Muhammadiyah. Makanya saya datang untuk membuka Tanwir Muhammadiyah," kata Presiden Jokowi, saat membuka sidang Tanwir Muhammadiyah, di Ambon, Jumat (24/2).

Presiden menegaskan, sebelum datang ke Ambon ada yang membisikkan kepadanya untuk tidak menghadiri Tanwir, karena sebelumnya telah membuka Muktamar Muhammadiyah. "Ada yang bilang - bapak sudah hadir di Muktamar, masa harus hadir di Tanwir lagi. Saya jawab, saya mau datang dan menghadirinya. Jadi muktamar hadir, Tanwir hadir juga tidak apa-apa," tegas Jokowi yang disambut tepuk tangan para peserta yang memenuhi gedung Islamic center Ambon.

Menurut Presiden, Muhammadiyah merupakan sebuah organisasi pembawa misi Islam yang berkemajuan dan terbukti menjadi kekuatan transformasi terbangunnya tata kehidupan umat yang lebih baik. "Semua ini dilakukan Muhammadiyah melalui jalur pendidikan, kesehatan serta aktivitas sosial lainnya," ujarnya.

Presiden Jokowi mencatat Muhammadiyah telah memiliki 4.623 unit taman kanak-kanak (TK), SD dan Madrasah Ibtidayah (MI) 2.252 sekolah, SMP dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) sebanyak 1.632, SMA/SMK dan Madrasah Aliyah (MA) sebanyak 1.291 serta perguruan tinggi sebanyak PT 171 ini.

Selain itu, rumah sakit dan fasilitas kesehatan yang jumlahnya mencapai 2.119 unit, selain pesantren, panti asuhan, panti jompo yang jumlahnya juga mencapai ribuan unit. "Ini data yang saya miliki. Ini menjadi sebuah kekuatan besar Muhammadiyah. saya tidak memiliki data pasti berapa jumlah panti jompo dan panti asuhan. Pasti jumlahnya lebih banyak lagi. Hanya saja saya kesulitan datanya," ujarnya.

Karena itu, Presiden Jokowi percaya jika misi Islam berkemajuan yang dilakukan Muhammadiyah menjadi sebuah kekuatan yang harus terus dijaga. "Kalau komitmen ini kita jaga terus dan bersama-sama bergotong royong, maka akan mewujudkan masyarakat yang beradab, maju, berdaulat dan berkeadilan," ujar Presiden dalam pidato singkatnya.

Usai membuka Sidang Tanwir Muhammadiyah, Presiden yang disampingi sejumlah Menteri Kabinet Kerja, Kapolri Jendral Pol Tito Karnavian, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, meresmikan pengoperasian Klinik Apung Said Tuhulele yang merupakan bantuan Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement