Kamis 23 Feb 2017 15:50 WIB
Belajar Kitab

Pendidikan Berbasis Kitab Kuning di Purwakarta Diapresiasi

KH Maruf Amin
Foto: Republika/Maman Sudiaman
KH Maruf Amin

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Pemerintah Kabupaten Purwakarta meresmikan program pendidikan berbasis kitab kuning bagi pelajar SD dan SMP. Program ini, ternyata mendapat apresiasi dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat. Bahkan, lembaga tersebut menilai program ini baru kali pertama ada di Indonesia.

Ketua Umum MUI KH Ma'ruf Amin mengatakan, selama ini program pendidikan yang mengintelekkan kalangan santri atau pondok pesantren berbasis pendidikan umum sudah banyak. Tetapi, lembaga pendidikan umum (sekolah) berbasis kajian kitab kuning atau menyantrikan kaum intelek baru kali ini ada.

"Baru kali ada pemerintahan yang mau mengaplikasikan pendidikan umum berbasis keagamaan," ujarnya kepada republika.co.id, Kamis (23/2).

Dengan program ini, ke depannya pendidikan generasi muda saat ini akan nyambung. Wawasannya akan sama. Serta, tidak akan terjadi konflik antara Islam fundamental dengan sekuler.

Sebab, sejak dini mereka sudah diberi ilmu dasar. Dengan ilmu ini, kerangka pemikiran generasi muda itu menjadi lebih luas. Tidak terkungkung dalam satu mazhab atau aliran.

Jadi, dengan dikenalkannya anak-anak akan Alquran dan kitab kuning, mereka akan mengerti tentang keIslaman dan keindonesiaan. Sehingga, muncul toleransi di hati masing-masing generasi muda itu.

"Ini sangat menarik. Anak-anak yang sekolah di lembaga pendidikan umum, diajarkan baca tulis Alquran dan kajian kitab kuning," ujarnya.

Tak hanya itu, pihaknya juga sangat mengapresiasi dengan kebijakan toleransi antarumat beragama yang digulirkan Pemkab Purwakarta. Pada peresmian program pendidikan berbasis kitab kuning ini, tak hanya guru agama yang diundang, melainkan guru rohani agama lain pun datang.

Bahkan, lanjut Ma'ruf, pihaknya kaget saat ada tokoh agama lain yang mengenakan sarung serta berpeci. Dirinya sangat bangga, saat pakaian itu bisa diterapkan pada pihak lain, meskipun mereka berbeda agama dan keyakinan.

"Luar biasa, kerukunan antar umat beragama di Purwakarta sangat terjaga," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement