Rabu 22 Feb 2017 23:12 WIB

Pesan Din Syamsuddin Jelang Tanwir Muhammadiyah di Ambon

Rep: Amri Amrullah/ Red: Ilham
Din Syamsuddin.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Din Syamsuddin.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2005-2015, Din Syamsuddin menekankan pentingnya memperteguh watak gerakan Islam moderat Muhammadiyah di tengah pergulatan ideologi-ideologi dunia. Hal itu disampaikan Din saat dirinya didaulat sebagai pembicara kunci dalam gelaran Seminar Pra-Tanwir di Auditorium BAU UMM, Rabu (22/2).

Belakangan, dunia tengah dihadapkan pada situasi yang oleh sebagian pengamat disebut sebagai great disruption atau gangguan besar. Terutama karena adanya kerusakan-kerusakan yang bersifat akumulatif dalam kehidupan dunia.

“Baik kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, ketidakadilan, kesenjangan, sampai kekerasan dalam segala bentuknya, termasuk juga kegoncangan cultural tsunami atau banjir budaya,” ujar Din.

Demikian juga, perang ideologi yang mengejawantah pada perang budaya adalah situasi yang niscaya terjadi, termasuk dalam internal sebuah agama. Terutama terkait dengan perbedaan pemahaman tentang adanya ajaran-ajaran beragama yang melahirkan madzhab-madzhab maupun aliran-aliran yang berbeda.

“Adalah karena kitab suci, termasuk Alquran, menurut saya, memiliki watak ambivalen, yakni ayat-ayatnya dapat ditafsirkan. Ada ayat-ayat yang cenderung ditafsirkan dalam konteks yang positif, dan juga ada ayat-ayat yang cenderung dipahami secara negatif,” kata mantan Ketua MUI ini.

Din pun berpesan, sebagai organisasi masyarakat Islam yang mendeklarasikan diri sebagai gerakan wasathiyah, Muhammadiyah diharapkan mampu memberikan solusi lewat jalan-jalan moderat atau konstitusional, bukan jalan yang ditempuh oleh gerakan ekstrimis-ekstrimis Islam.

Sementara itu, Tanwir yang merupakan lembaga musyawarah tertinggi Peryarikatan Muhammadiyah setelah Muktamar akan mengangkat tema ‘Kedaulatan dan Keadilan Sosial Menuju Indonesia Berkemajuan’. Menyinggung pelaksanaan sidang Tanwir Muhammadiyah, Din berharap, warga Muhammadiyah tetap pada pemahaman Islam moderat yang selama ini dinilai Din sudah baik.

Berbagai acara akan diadakan dalam rangka menyambut Tanwir Muhammadiyah di Ambon 24-26 Februari 2017. Di antaranya mengahadirkan sejumlah pembicara. Di antaranya, Syafiq A. Mughni yang akan dipanel dengan Masdar Hilmy, membahas materi ‘Peneguhan Identitas Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam Moderat’. Di sesi kedua, seminar sehari ini juga menghadirkan Munir Mulkhan, Sugiarti, Budi Suprapto, yang membahas materi ‘Muhammadiyah dan Kedaulatan Kebudayaan di Zaman Revolusi Digital.' 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement