Selasa 21 Feb 2017 02:15 WIB

Pengelola Istiqlal Sambut Baik Usul Lanjutan Kerelawanan

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Agus Yulianto
Panitia memasang kaligrafi untuk mempersiapkan pameran di Masjid Istiqlal, Jakarta (Ilustrasi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Panitia memasang kaligrafi untuk mempersiapkan pameran di Masjid Istiqlal, Jakarta (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengelola Masjid Istiqlal menyambut baik usul lanjutan program kerelawanan, termasuk bersih-bersih masjid. Usul ini akan masuk dalam rekomendasi Milad Istiqlal ke-39 yang akan dibahas pengelola.

Kepala Bagian Protokol Masjid Istiqlal Abu Hurairah Abdul Salam, mengatakan, kalau relawan mau melanjutkan pembersihan Masjid Istiqlal setelah 21 Februari, pengelola Istiqlal mempersilakan. Kegiatan bersama para relawan bisa berlanjut di bawah Kemendikbud dengan mengambil momen Milad Istiqlal atau momen tertentu.

''Ini permulaan bagus. Kami terbuka untuk aneka bantuan relawan. Tapi untuk pembersihan bangunan tentu harus ditangani orang yang memiliki keahlian, karena Istiqlal adalah bangunan cagar budaya,'' ungkap Abu di Masjid Istiqlal, Senin (20/2).

Usulan ini akan masuk dalam rekomendasi Milad Istiqlal dan nanti akan dibahas oleh pengelola. Yang jelas, lanjut Abu, efek sosial bersih-bersih Masjid Istiqlal ini luar biasa. ''Yang peduli  dengan Istiqlal banyak dan dari lintas latar belakang,'' kata Abu.

Ada asosiasi cleaning service yang membantu membersihkan kamar mandi, terutama kamar mandi wanita. Para relawan membersihkan yang tidak terjangkau petugas kebersihan Istiqlal.

Masyarakat banyak yang menyumbang makanan dan minuman bagi para relawan. Itupun setelah membaca atau menonton berita media massa.

Dulu, kata Abu, pernah juga ada bantuan pembersihan sukarela Istiqlal oleh sebuah perusahaan. Pasca itu, perusahaan itu mendapat kontrak di luar negeri. ''Mungkin itu berkah membersihkan masjid,'' kata Abu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement