Senin 20 Feb 2017 12:02 WIB

Imam Shamsi Ali Ucapkan Terima Kasih Atas Pembelaan Warga AS

Rep: Amri Amrullah/ Red: Ilham
Komunitas Muslim Amerika menggelar aksi 'I Am A Muslim Too' di New York, Ahad (20/2).
Foto: Istimewa
Komunitas Muslim Amerika menggelar aksi 'I Am A Muslim Too' di New York, Ahad (20/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imam Shamsi Ali mengapresiasi kehadiran para tokoh di Amerika Serikat dalam aksi 'I Am A Muslim Too' yang digelar komunitas Muslim dan pendukung hak imigran di Kota New York, Ahad (19/2). Menurut Imam Shamsi, mereka semua merupakan bukti bahwa masyarakat AS masih memilki semangat kebinekaan.

“Sebagai koordinator utama pelaksanaan acara ini, saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada saudara-saudara non-Muslim, yang dengan tegas dan tanpa ragu memberikan dukungan dan pembelaan terhadap komunitas Muslim,” katanya kepada Republika.co.id, Senin (20/2).

Pria kelahiran Sulawesi Selatan itu menjelaskan, aksi 'I Am A Muslim Too' berjalan dengan sukses dan lancar. Imam Shamsi Ali yang juga sebagai salah satu inisiator penyelenggaraan acara bersyukur acara ini berjalan sukses dan dihadiri ribuan orang yang mendukung Muslim Amerika.

"Alhamdulillah, dengan izin Allah dan kerja keras semua yang terlibat, rally dengan tema 'Hari ini saya juga seorang Muslim' berjalan dengan sukses," katanya. 

Ia mengatakan, Peserta yang membludak di lima blok di Time Square, jantung kota New York itu diperkirakan mencapai 7-10 ribu peserta. Selain tokoh-tokoh agama, ikut dalam partisipasi acara ini beberapa tokoh penting New York dan artis Hollywood.

Diantara tokoh politik dan artis Hollywood yang hadir adalah anggota Dewan kota New York, bahkan Walikota New York de Blasio dan juga legenda Hip Hop, Russell Simmons. 

"Saya menyebutkan dukungan mereka sebagai bentuk wajah Amerika yang sesunguhnya. Alhamdulillah!," kata Imam Shamsi Ali.

Rally acara 'I Am Muslim Too' merupakan aksi keprihatinan terhadap muslim AS yang belakangan mendapatkan sikap diskrimininatif dan Islamophobia yang meningkat oleh sebagian masyarakat AS. Hal ini tidak lepas dari kebijakan Presiden Donald Trump yang membuat kebijakan imigrasi baru untuk beberapa negara muslim usai menjabat sebagai Presiden AS.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement