Sabtu 18 Feb 2017 15:00 WIB
Belajar Kitab

Soal Asbab An-Nuzul, Ini Pandangan Ulama

Rep: Syahruddin el-Fikri/ Red: Agung Sasongko
Alquran
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Di antara salah satu alasan mengapa ulama menyatakan ada sebagian ayat Alquran yang diturunkan karena suatu alasan tertentu, atau karena adanya sebab, contohnya, ketika Rasul SAW berdakwah secara sembunyi-sembunyi, lalu Umar bin Khattab mengusulkan Rasul SAW untuk menyiarkannya secara terbuka. Allah kemudian menurunkan surah Al-Muddatstsir (berselimut) [74] kepada Rasul SAW.

''Hai orang-orang yang berselimut. Bangunlah, dan berilah peringatan. Dan tuhanmu Agungkanlah, dan pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa tinggalkanlah.'' (QS 74: 1-5).

Namun, para ulama yang menyatakan ada Asbab an-Nuzul ini berbeda pendapat mengenai makna atau istilah Asbab an-Nuzul tersebut. Berikut definisi Asbab an-Nuzul menurut Subhi As-Salih. ''Sesuatu yang dengan sebabnyalah turun suatu ayat atau beberapa ayat yang mengandung sebab itu, atau memberi jawaban tentang sebab tersebut, atau menerangkan hukumnya pada masa terjadinya peristiwa itu.''

Al-Wahidie berharap, agar setiap orang berhati-hati dalam menjelaskan masalah Asbab an-Nuzul atau riwayat turunnya ayat tersebut yang disandarkan kepada rasul SAW.

 

''Tidak halal berpendapat mengenai Asbab an-Nuzul kitab kecuali dengan berdasarkan pada riwayat atau mendengar langsung dari orang-orang yang menyaksikan turunnya, mengetahui sebab-sebabnya, dan membahasnya tentang pengertiannya serta bersungguh-sungguh dalam mencarinya.''

Al-Wahidie menentang para ulama di zamannya atas kecerobohan mereka terhadap riwayat Asbab an-Nuzul ini. Bahkan, ia menuduh mereka pendusta dan mengingatkannya akan ancaman Allah. '

'Sekarang setiap orang suka mengada-ada dan berbuat dusta; ia menempatkan kedudukannya dalam kebodohan tanpa memikirkan ancaman berat bagi orang yang tidak mengetahui sebab turunnya ayat,'' tegas al-Wahidie dalam Mabahits fi 'Ulum Al-Qur'an karya Subhi As-Salih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement