Sabtu 18 Feb 2017 11:33 WIB

Pelatihan Akuntansi Bantu Masjid Buat Perencanaan

Rep: Dwina Agustin/ Red: Indira Rezkisari
Pelatihan akuntansi bagi pengurus masjid yang diselenggarakan oleh Republika, Sabtu (18/2).
Foto: Republika/Dwina Agustin
Pelatihan akuntansi bagi pengurus masjid yang diselenggarakan oleh Republika, Sabtu (18/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pencatatan dalam pengelolaan keuangan sudah menjadi kewajiban bagi masjid. Transparansi dan akuntabilitas perlu dijunjung pengelola masjid agar menumbuhkan kepercayaan jamaah.

Instruktur dari Institut Akuntansi Masjid (IAM) Absar Jannatin menyatakan jika pencatatan dan pelaporan sudah disinggung oleh Alquran. Islam merupakan agama yang memang menekankan akuntansi untuk melakukan pelaporan keuangan.

"Suarat Al Baqoroh ayat 282 menjadi dasar bagi akuntan Islam mengembangkan akuntansi dalam pengelolaan keuangan," kata Absar dalam acara "Pelatihan Akuntansi Masjid" di kantor Republika, Jakarta, Sabtu (17/2).

Anggota masjid, menurut lulusan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara ini, sudah saatnya menjadi pelopor sebagai tata kelola keuangan yang baik. Cerminan pengelolaan yang baik dengan melakukan pencatatan secara rinci melalui bantuan teknologi era saat ini yaitu internet.

"Masjid ini seperti negara kecil, ada APBN. Jadi ada anggaran yang perlu direncanakanakan," kata Absar.

Perlu ada penganagaran yang sistematis oleh masjid agar tidak menggunakan uang dengan tidak benar. Masjid mesti membuat program dengan jangka satu tahun. Sudah semestinya, menurut Absar, pemegang keuangan membuat perencanaan yang bercermin dari pengeluaran dari tahun-tahun sebelumnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement