Rabu 15 Feb 2017 16:13 WIB

Aisyiyah: Pengelolaan Negara Belum Banyak Melibatkan Perempuan

Rep: Fuji E Permana/ Red: Agung Sasongko
 Sejumlah anggota Aisyiyah mengikuti Tabligh Akbar Aisyiyah di Makasar, Sulsel, Senin (3/8).  (Republika/Prayogi)
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah anggota Aisyiyah mengikuti Tabligh Akbar Aisyiyah di Makasar, Sulsel, Senin (3/8). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Pusat (PP) Aisyiyah turut mengikuti Tanwir Muhammadiyah di Ambon pada 24 - 26 Februari 2017. Gerakan Aisyiyah saat ini sedang fokus pada upaya melibatkan kaum perempuan dalam pembangunan bangsa dan negara Indonesia.

Sekretaris PP Aisyiyah, Tri Hastuti Nur mengatakan, Aisyiyah akan mengikuti setiap bagian proses Tanwir Muhammadiyah di Ambon. Termasuk mengikuti diskusi dan evaluasi di setiap bidangnya. Tema Tanwir Muhammadiyah Kedaulatan dan Keadilan Sosial untuk Indonesia Berkemajuan.

"Sebenarnya sama dengan tema besar pemerintah juga, itu bicara tentang pemerataan dan keadilan," kata Hastuti kepada Republika.co.id, Rabu (15/2).

Aisyiyah melihat tingkat kesenjangan pembangunan di Indonesia masih sangat tinggi sekali. Terutama permasalahan akses, yakni akses perempuan dalam pekerjaan dan lain sebagainya. Pengelolaan negara juga belum banyak melibatkan kaum perempuan. Di berbagai level pimpinan sampai ke tingkat desa, tidak banyak melibatkan perempuan.

Menurutnya, kedepannya perempuan harus lebih dilibatkan lagi dalam pembangunan. Jadi, agenda Aisyiyah melakukan penguatan di tingkat ranting dan cabang saat ini menjadi fokus perhatian. Dengan begitu Aisyiyah berharap kaum peremuan kedepannya akan semakin dilibatkan dalam pembangunan bangsa dan negara.

"(Dilibatkan) mulai dari perencanaan, sebab selama ini lebih pada objek pembangunan, sering kali tidak dibuat sesuai kebutuhan perempuan," ujarnya.

Menurutnya, bicara tentang pemerataan keadilan, maka harus dimulai dari perencanaan. Jadi ketika pemerintah di berbagai level pimpinan membuat perencanaaan program. Maka kaum perempuan harus dilibatkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement