Sabtu 11 Feb 2017 13:06 WIB

Umat Yahudi Kunjungi Masjid untuk Belajar Islam

Rep: Marniati/ Red: Agus Yulianto
Muslim dan Yahudi di Amerika Serikat (ilustrasi)
Foto: mpac.org
Muslim dan Yahudi di Amerika Serikat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Umat Yahudi mengunjungi Islamic Centre Long Island di Westbury, New York untuk lebih mengenal Islam. Presiden Islamic Centre, Isma Chaudhry mengatakan, masjid menerima kunjungan dari 12 jemaat komunitas Sinagoga Port Washington.

Acara yang berlangsung selama satu jam ini dilaksanakan pada hari Jumat waktu setempat. Para jamaat Yahudi berkesempatan untuk mengajukan pertanyaan tentang Islam, khususnya pertanyaan yang belum mereka ketahui jawabannya. 

"Kami ingin berada di sini untuk menunjukkan dukungan dan solidaritas kami. Saat ini menjadi penting untuk berdiri bersama di tengah situasi yang penuh gejolak,” kata Rabbi Danny Burkeman seperti dilansir longislandpress.com (10/2).

Namun, dalam kunjungan ini, umat Islam dan Yahudi tidak membahas hal-hal yang berkaitan dengan kebijakan presiden AS, Donald Trump terhadap Muslim. Khusunya kebijakan perintah eksekutif. Mereka hanya berdiskusi tentang Islam. Seperti tentang shalat, berpuasa dan hal-hal yang berkaitan dengan dengan agama Islam.

 

Menurut Chaudhry, siapapun dapat mengunjungi masjid, baik umat Islam ataupun warga dengan latar belakang berbeda. Masjid tidak akan melarang warga yang ingin berkunjung untuk mengetahui tentang Islam.

Chaudhry juga menjelaskan, kepada jemaat Yahudi terkait isi khatbah yang disampaikan pada saat ibadah Jumat. Isi khatbah dapat mencakup permasalahan sosial, aspek politik dan hal lainnya yang disampaikan dengan perpspektif agama. 

Jemaat Yahudi mengaku, terkejut melihat banyaknya jamaah yang menghadiri ibadah shalat Jumat. Mereka juga mempertanyakan tentang tempat ibdah perempuan yang letaknya dibelakang masjid.

Setelah diskusi selesai, jemaat Yahudi berbaris di pntu masjid untuk menyambut jamaah shalat Jumat. Mereka membentangkan poster yang berisikan tulisan memberikan dukungan kepada muslim setempat. 

"Ini benar-benar menarik untuk saya. Kiita datang ke masjid dan mendengar orang yang berbeda berbicara tentang tradisi mereka. Bahkan ada tradisi yang mirip dengan tradisi Yahudi. Ini benar-benar menakjubkan,” ujar salah seorang jamaat Yahudi, Yeremia Bosgang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement