Jumat 10 Feb 2017 23:16 WIB

Anggota DPRD Kota Bekasi Terpanggil Aksi Bela Ulama dan NKRI

Rep: Kabul Astuti/ Red: Ilham
Aksi massa umat Islam (ilustrasi).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Aksi massa umat Islam (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Umat Islam Kota Bekasi mengadakan deklarasi Bela Ulama dan Bela NKRI di Tugu Perjuangan, Alun-Alun Bekasi, Jalan Veteran, Bekasi Selatan, Jumat (10/2). Deklarasi ini diikuti oleh kalangan pondok pesantren, ormas Islam, madrasah, dan organisasi sosial lain.

Wakil Ketua 3 DPRD Kota Bekasi, Irman Firmansyah dan Ketua Komisi I DPRD Kota Bekasi, Ariyanto Hendrata, turut hadir memberikan orasi dalam aksi tersebut. Irman Firmansyah, mengaku sebagai seorang Muslim terpanggil untuk mengikuti aksi tersebut.

"Terpanggilnya pribadi-pribadi Muslim, tanggung jawab sebagai umat Islam menjaga ulama, menjaga Alquran yang sekarang sedang dicabik-cabik," ujar Irman, kepada Republika.co.id, Jumat (10/2). Secara pribadi, Irman menyatakan, akan bergabung dengan aksi 112.

Ketua Komisi I DPRD Kota Bekasi, Ariyanto Hendrata menyatakan, umat Islam sangat komitmen dengan nilai-nilai kebhinekaan dan Pancasila. Para ulama yang dulunya berjuang mendirikan NKRI sangat berkomitmen dengan nilai-nilai keislaman, Pancasila, dan kebhinekaan.

"Bangsa Indonesia yang mayoritas Islam sangat komitmen dengan nilai-nilai kebhinekaan, keberagaman, dan Pancasila," ujar Ariyanto.

Menurut dia, adanya tuduhan seolah-olah umat Islam anti-Pancasila dan anti-kebhinekaan harus diluruskan. Tidak mungkin bangsa Indonesia eksis sampai berpuluh tahun kalau masyarakatnya tidak toleran. Negara-negara lain hancur karena ada perang saudara, tapi di Indonesia buktinya itu tidak terjadi.

Ariyanto menegaskan, yang dibutuhkan adalah penegakan hukum yang tegas, bukan justru mengkriminalisasi agama dan ulama. Yang saat ini disaksikan oleh bangsa Indonesia adalah penegakan hukum yang tumpul ke atas, tapi tajam ke bawah. Rakyat kecil ditindak, sedangkan penguasa-penguasa yang bersalah tidak pernah dijerat.

"Yang ada di depan mata, misalnya kasus penistaan agama. Sampai sekarang umat Islam menanti penegakan hukum yang adil. Menurut saya, isu ini jangan dibawa kemana-mana, tapi fokus kepada penegakan hukum. Umat Islam komitmen pada penegakan hukum dan nilai-nilai Pancasila. Ini sudah terbukti bertahun-tahun," kata Ariyanto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement