Kamis 02 Feb 2017 20:15 WIB

Pesantren Sahid Jadikan Sukun Ikon Gunung Menyan

Buah Sukun (Ilustrasi)
Buah Sukun (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sukun boleh jadi kalah populer ketimbang rambutan atau bebuahan lain khas Indonesia. Namun, sukun seperti bebuahan lain dapat diolah karena kaya manfaat untuk kesehatan.

Pondok Pesantren Modern Sahid pun tergerak membudidayakan sukun. Rencana mempopulerkan sukun disiapkan.

Pembina Yayasan Wakaf Sahid Husnul Khotimah, Hj Sri Bimastuti Handayani begitu banyak manfaat dari produk olahan sukun. Dari buahnya saja misalnya, kaya akan serat. Kaya kandungan gizi. "Cocok untuk konsumi oleh mereka yang jalani diet," paparnya saat berbincang dengan Republika.co.id, belum lama ini.

Anda, demikian sapaan akrabnya, juga mengungkap manfaat lain dari daun sukun. Seperti dapat mengobati asam urat, peradangan, dan kardiovaskular. "Juga meningkatkan kinerja ginjal, penurunan kolesterol, cocok buat jantik, sakit gigi, dan gatal-gatal," katanya.

Ke depan, lanjut dia, Pesantren Pesantren Modern Sahid akan memproduksi olahan sukun yang tak hanya dapat dikonsumsi santri juga lingkungan sekitar. "Pada akhirnya, sukun akan menjadi ikon gunung menyan dan juga memperkenalkan kekayaan Indonesia," kata dia.

Saat ini, pihaknya akan bekerjasama dengan pihak luar guna mengeliatkan budidaya sukun. Dalam waktu dekat, ia akan mendatangi Cilacap guna mencari bibit sukun terbaik.

"Sukun ini tanaman musiman yang proses dari bibit hingga berbuah memakan waktu 4 tahun. Dalam setahun, bisa panen dua kali. Jadi, kita coba cari bibit unggul sehingga dapat memaksimalkan produksinya," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement