Ahad 22 Jan 2017 13:30 WIB

Dubes Arab Saudi: Damanhuri, Insya Allah Kita Bertemu di Surga Nanti

Dubes Arab Saudi untuk Indonesia Syekh Usamah Bin Muhammad al Shu’aibi  (kiri) dan putra almarhum Damanhuri Zuhri, Faiz Madani yang juga seorang hafizh Alquran 30 juz.
Foto: Agung Sasongko/REPUBLIKA
Dubes Arab Saudi untuk Indonesia Syekh Usamah Bin Muhammad al Shu’aibi (kiri) dan putra almarhum Damanhuri Zuhri, Faiz Madani yang juga seorang hafizh Alquran 30 juz.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Teruslah menanam kebaikan dan rawatlah kebaikan tersebut, niscaya engkau dan keluargamu akan memanen hasilnya. Ungkapan tersebut tampaknya sangat cocok disematkan Haji Damanhuri Zuhri bin Haji Zuhri, wartawan senior Republika yang wafat pada 2 Januari 2017 dalam usia 52 tahun. Ribuan orang dari berbagai latar belakang, termasuk Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, dan sejumlah ulama terkemuka datang melayat maupun takziah ke tempat kediamannya, Kampung Tulang Kuning, Desa Waru, Kecamatan Parung, Bogor, Jawa Barat.

Jezanahnya yang memperlihatkan bibir tersenyum dan wajah bercahaya dishalatkan oleh ribuan orang. Baik mereka yang shalat jenazah di Masjid Riyadhush Shalihin Parung, maupun mereka yang shalat jenazah di berbagai masjid dan pesantren, di mana Damanhuri Zuhri pernah meninggalkan jejak perjuangan dakwahnya melalui pena.

Keberkahan dan kemuliaan alm Damanhuri Zuhri dan keluarganya makin nyata saat Dubes Arab Saudi untuk Indonesia Syekh Usamah Bin Muhammad al Shu’aibi  melayat ke rumah almarhum, Sabtu (21/1) pagi. Dubes dan rombongan diterima di ruang tamu. Ia duduk berdampingan dengan anak kedua Haji Damanhuri Zuhri, Faiz Madani Damanhuri (18 tahun). Siswa kelas 3 SMA di sebuah pesantren di Bogor tersebut saat ini sudah jadi hafizh Alquran 30 juz.

Anak pertama alm Haji Damanhuri,  Nadia Haq Damanhuri (22 tahun)  dan putri  bungsu, Faradisa Syarifah Damanhuri (13 tahun), duduk di kursi samping. Sementara istri almarhum, Rosmini duduk  di hadapan Dubes.

Dalam kesempatan tersebut, pertama-tama Dubes Usamah menyatakan turut berbela sungkawa atas wafatnya almarhum. “Damanhuri bukan hanya seorang wartawan. Ia adalah teman kita semua. Tapi qadha Allah, ia telah dipanggil pulang oleh Allah. Mudah-mudahan Damanhuri jadi ahli surga,” ungkap Dubes.

Usamah menambahkan, pihaknya merasa kehilangan atas kepergian alm Damanhuri Zuhri. “Kita turut berduka cita. Kita merasa kehilangan. Kita prihatin, tapi ini takdir Allah. Tidak ada satu kata yang ingin saya sampaikan, kecuali kita mendoakan almarhum,” tutur Dubes.

Di mata Usamah, almarhum Damanhuri Zuhri adalah sosok yang baik. “Damanhuri adalah sosok yamg ramah dan baik. Agamanya baik (taat kepada Allah). Dia banyak menulis berita-berita untuk menyiarkan agama Allah,” kata Dubes.

Karena itulah, kata Dubes, kesedihan atas kepergian almarhum tidak boleh berlama-lama. “Memang, kehilangan beliau, kita semua sedih. Namun kesedihan tidak boleh berlanjut.  Hal itu mengingat almarhum adalah sosok yang baik, agamanya baik, dipanggil Allah dalam keadaan baik,” paparnya.

Berbeda halnya, kata Dubes, orang yang dipanggil oleh Allah dalam keadaan tidak baik. “Kita sering saksikan orang yang dipanggil oleh Allah dalam keadaan maksiat dan berbuat kemunkaran. Namun alm Damanhuri sosok yang baik dan agamanya juga baik. Kita harus merelakannya. Insya Allah beliau mendapatkan tempat yang baik di sana,” ujarnya.

Dubes mengaku mempunyai hubungan yang sangat baik dengan alm Damanhuri Zuhri. “Saya mengenal Damanhuri sebagai sosok yang sangat baik, sederhana dan ramah. Ia pernah berjanji untuk bertemu saya, namun hal tersebut belum sempat terlaksana. Insya Allah kita bertemu di surga nanti,” tutur Dubes.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement