Jumat 20 Jan 2017 09:03 WIB

Kedepankan Dakwah Promotif Bukan Dakwah Konfrontatif

Menag Lukman Hakim Saifuddin
Foto: antaranews
Menag Lukman Hakim Saifuddin

REPUBLIKA.CO.ID,  LAMONGAN -- Kementerian Agama terus mendorong program dakwah di lingkungan masyarakat. Namun, dakwah yang dikedepankan harus promotir dan bukan dakwah konfrontatif.

Berdakwah itu untuk mengajak bukan mengejek, berdakwah mempromosikan nilai Islam yang positif. Islam itu yang sebenarnya yang kita kedepankan, yaitu Islam yang promotif bukan Islam yang konfrontatif," kata Menag Lukman Hakim Saifuddin di hadapan pimpinan dan santri Pondok Pesantren Ismailiyah Al-Muhtadi Lamongan, kemarin.

Dijelaskan Lukman, pada masa kolonialisme, rakyat Indonesia dilemahkan. Bahkan, sesama anak bangsa dipisah-pisahkan, dibenturkan dan diadu. Sampai sekarang, ungkap dia, perilaku ini, meski kita sudah tidak dijajah, tapi ada pihak lain yang berupaya membenturkan anak bangsa. "Ini penting untuk dipahami, karena bangsa ini adalah bangsa besar dan kaya," kata dia.

Menurut Lukman, di kehidupan sekarang yang kompetitif, Indonesia menjadi negara yang diperebutkan banyak pihak. Dampaknya, banyak upaya dan kepentingan bangsa ini dilemahkan dan diadu sehingga tidak berpikir produktif, dengan membesarkan perbedaan.

"Kita perlu mewaspadai hal ini. Kita sudah dikenal sebagai negara yang religius, dan mayoritas Muslim. Dan Islam yang berkembang adalah Islam yang moderat, rahmatal lil alamin, yang menjunjung tinggi Islam tawazun (senantiasa menjaga keseimbangan), tasamuh (toleran)," tegas Menag.

"Itulah nilai yang diajarkan para pendahulu kita. Dan inilah yang saat ini mendapatkan ancaman oleh pihak yang membesarkan perbedaan, sehingga umat Islam waktunya habis oleh perbedaan yang tidak prinsipil, terlebih saat ini eranya era digital," katanya lagi.

Menurut Menag, sosial media itu luar biasa dan itu digunakan untuk membuat sibuk umat Islam membahas perbedaan yang tidak prinsipil. Yang dituntut sekarang ini adalah menyikapi keragaman dengan arif, bukan untuk menyeragamkan, karena itu melanggar sunnatullah.

Karena itu, Menag mengajak keluarga besar pontren, agar menjaga Islam yang moderat lestari di nusatara ini, Islam yang mengajak, tidak mengejek, Islam yang promotif dan bukan Islam yang konfrontatif.

 

sumber : kemenag.go.id
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement