Selasa 22 Nov 2016 07:33 WIB

Turki Kutuk Rencana Israel Melarang Azan

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Andi Nur Aminah
azan (ilustrasi).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
azan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Pemerintah Turki mengecam keras rencana Israel yang akan membatasi azan di wilayah pendudukan. Pada Senin (21/11), Turki menyebut rencana yang sedang digodok parlemen Israel itu sebagai 'penghinaan'. Demikian dilansir Daily Mail, kemarin.

Wakil Perdana Menteri Turki, Numan Kurtulmus, menegaskan, azan tidak beda dengan denting bel atau panggilan ibadah Yahudi. Semua itu telah menjadi penanda keberagaman yang harmonis di Yerusalem. “Ini (kumandang azan) adalah sesuatu yang tidak bisa ditawar-tawar. Rencana (Israel) itu adalah penghinaan bagi budaya, masa lalu, dan sejarah Yerusalem,” kata Numan Kurtulmus, Senin (21/11).

Sebelumnya, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mendukung penuh penerapan rencana tersebut. Dia mengklaim, kumandang azan telah mengganggu orang Israel dari pelbagai agama. Bahkan, Netanyahu mau melarang sama sekali kumandang azan melalui pengeras suara.

Sebagai informasi, hubungan antara Turki dan Israel mulai menegang sejak awal tahun ini. Bukan hanya soal azan, Israel juga kontroversial dalam hal pencaplokan wilayah Yerusalem Timur untuk membangun permukiman Yahudi. Padahal, wilayah tersebut berpenghuni lebih dari 300 ribu orang Palestina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement