Ahad 20 Nov 2016 18:31 WIB

Pendiri Wardah Minta Pengusaha Muslim Menjadi Taipan

Rep: Wahyusuryana/ Red: Indira Rezkisari
Pemilik Wardah Cosmetics Nurhayati Subakat menjadi nara sumber dalam seminar berjudul “Menjadi Muslim Visioner
Foto: Republika/Yasin Habibi
Pemilik Wardah Cosmetics Nurhayati Subakat menjadi nara sumber dalam seminar berjudul “Menjadi Muslim Visioner" di Masjid Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Ahad (20/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nurhayati Subakat menjadi pembicara di seminar 'Menjadi Muslim Visioner Majelis Ta'lim Wirausaha'. Ia pun membagikan pengalamannya selama 21 tahun mendirikan Wardah.

Pendiri Wardah Kosmetik, Nurhayati Subakat, mengatakan tantangan pengusaha Muslim dan non-Muslim di dunia bisnis sebenarnya sama. Maka itu, ia menekankan kesuksesan yang sama dan diraih pengusaha non-Muslim tentu bisa diraih pengusaha Muslim.

"Sama saja, kita jangan meminggirkan diri kita sendiri," kata Nurhayati kepada Republika.co.id, Ahad (20/11). Ia menerangkan, seorang pengusaha memang sudah seharusnya tidak pernah berkecil hati, jika ingin bersaing di dunia bisnis. Menurut Nurhayati, yang terpenting pengusaha itu memiliki kedisiplinan diri untuk memberikan produk yang berkualitas.

Selain itu, ia menyarankan kepada para pengusaha Muslim di dunia bisnis untuk tidak menyalahkan orang lain, termasuk kepada permainan taipan. Nurhayati menilai, pengusaha Muslim cukup buktikan apa yang dimiliki lebih baik, dan justru jadilah taipan.

"Kita tidak bisa salahkan orang, apalagi taipan, kita yang harus jadi taipan," ujar Nurhayati.

Belakangan, ia mengaku memang banyak diminta membagikan pengalaman yang dialami selama berjuang di dunia bisnis. Nurhayati merasa, semangat yang ditularkan lewat cerita yang disampaikan, merupakan modal yang lebih besar dibanding uang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement