Kamis 17 Nov 2016 08:50 WIB

LPPOM MUI: Halal Sudah Jadi Bagian Perdagangan Global

Rep: heri ruslan/ Red: Damanhuri Zuhri
Direktur LPPOM MUI Lukmanul Hakim (kiri)
Foto: Republika/Darmawan
Direktur LPPOM MUI Lukmanul Hakim (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur LPPOM MUI Lukmanul Hakim mengatakan, halal sudah menjadi bagian perdagangan global. Saat ini, kata dia, peningkatan laju pertumbuhan bisnis halal mencapai 9,3 persen per tahun.

"Ini merupakan sebuah peluang bagi industri produk halal di Indonesia. Artinya halal sudah menjadi nilai tambah bagi produk konsumsi di Indonesia. Terlebih dengan telah disahkannya UU No 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal. Sertifikat halal akan menjadi wajib atau mandatory,” ujar Lukman Hakim di sela-sela acara penandatangan nota kesepahaman (MoU) antara LPPOM MUI dengan GS1 Indonesia.

GS1 Indonesia, perusahaan Global Standar yang berfokus pada identifikasi penomoran barcode international bekerja sama dengan LPPOM MUI sebagai lembaga sertifikasi halal satu satunya di Indonesia.

Penandatanganan MoU antara kedua belah pihak dihelat di di Grand Ballroom Hotel Pullman Jakarta, Rabu (16/11), bersamaan dengan acara GS1 Indonesia Member Gathering 2016.

Meningkatnya kebutuhan masyarakat akan pentingnya informasi, plus majunya teknologi, membuat para pelaku usaha semakin cepat menyodorkan berbagai alternatif informasi yang cepat, mudah dan murah. IoT atau Internet of Things menjadi sebuah pola bagi masyarakat dalam mencari informasi di dunia maya.

Lukmanul Hakim berharap, melalui kerja sama ini LPPOM MUI dapat memberikan informasi yang jelas dan transparan untuk memberi keterangan pada konsumen dan produsen.

Menurut dia, di era keterbukaan ini, informasi yang jelas akan menjadi nilai lebih bagi produk yang akan dikonsumsi, salah satunya adalah informasi halal yang akurat dan transparan.

"Saya yakin program GS1 merupakan salah satu jawaban dari era keterbukaan informasi. Ini merupakan jembatan bagi produk lokal untuk mendunia. Ini akan sangat berguna bagi perdagangan internasional. Melalui barcode ini kita ingin mengembangkan produk indonesia menjadi go to the world,” ungkapnya.

Acara penandatangan itu langsung dilakukan CEO GS1 Indonesia, Thatit Guritno. Hadir pada acara tersebut Wakil Direktur LPPOM MUI Sumunar Jati dan Chief Operations Officer (COO) GS1 Okkeu Solichin. Bersamaan dengan acara tersebut, GS1 Indonesia juga melakukan soft launching aplikasi GS1 id mobile apps yang berfungsi untuk mengakses informasi produk konsumsi.

Salah satu informasi produk katalog yang muncul dalam aplikasi ini adalah otentifikasi sertifikasi halal, data produk yang bersertifikat halal akan dikroscek dengan data center yang ada di LPPOM MUI sebagai lembaga yang melaksanakan proses sertifikasi halal di Indonesia.

"Informasi mengenai izin edar BPOM, higienis, alergic dan SNI hingga produk bersertifikat Halal MUI kini bisa didapatkan melalui aplikasi GS1 id mobile apps," kata Okkeu Solichin.

Menurut Okkeu, GS1 id adalah layanan berbasis aplikasi katalog produk yang memberikan informasi yang akurat, terpercaya, serta memberikan perlindungan konsumen, serta brand dan meningkatkan kepercayaan konsumen pada produk yang dikonsumsi. Aplikasi ini nantinya bisa diunduh di playstore dengan platform android dan iOS. LPPOM MUI menyebut layanan ini merupakan evolusi dalam bidang sertifikasi halal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement