Jumat 30 Sep 2016 15:20 WIB

Azyumardi Azra Harap Kemenag Tambah Ma'had Aly

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Agus Yulianto
Azyumardi Azra
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Azyumardi Azra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejalan dengan KH Didin Hafidhuddin, pengamat Pendidikan Islam lainnya Prof Azyumardi Azra mengatakan, jumlah Ma'had Aly harus ditambah. Kementrian Agama dapat menambah Ma'had Aly melalui perguruan tinggi negeri Islam, perguruan tinggi Islam swasta, dan bahkan perguruan tinggi umum.

"Keberadaan Ma'had Aly jumlahnya harus ditambah, dan perlu ada di setiap PTAIN, PTAIS dan PTU secara bertahap," jelas dia kepada //Republika//, Jumat (30/9).

Selain di perguruan tinggi, Kemenag dapat membantu pembentukan Ma'had Aly sekaligus mengembangkan pondok pesantren yang telah ada. Karena banyak mahasiwa perguruan tinggi yang berminat menjadi ulama dan butuh pengetahuan agama tambahan dari Ma'had Aly.

Banyak sekali pondok pesantren yang dapat dilibatkan untuk membentuk Ma'had Aly seperti Ponpes Ulul Albab IPB, Pesantren Mahasiswa KH Hasyim Muzadi, Darusshunnah milik alm KH Ali Mustafa Yaqub. Namun, peran nyata lulusan Ma'had Aly diakui mantan Rektor UIn Syarif Hidayatullah ini belum terlalu terlihat.

"Ma'had Aly yang berada di PTAIN ini relatif baru saat Menag dijabat oleh alm. Maftuh Basyuni, sehingga alumninya belum lama tamat dan berkiprah nyata," ujar dia. Tetapi jelas, Ma'had Aly sangat membantu untuk menguatkan dan menambah pengayaan ilmu agama santri sebagai kader ulama.

Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin mengungkap, jumlah Ma'had Aly saat ini sebanyak 13 Ma'had. Ma'had Aly tersebar di Indonesia fokus pada program studi fiqh dan ushul fiqh, akidah dan filsafat Islam, tafsir dan ilmu tafsir, serta sejarah dan peradaban Islam.

Lukman mengatakan, penambahan Ma'had Aly bergantung dari perkembangan lima tahun mendatang. Tetapi jika tidak ada penambaha, maka pengembangan dilakukan untuk 13 Ma'had Aly tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement