Kamis 29 Sep 2016 21:05 WIB

Gubernur Sumsel Siapkan 50 Beasiswa Bagi Mahasiswa STIQ Al Lathifiyah

Rep: Maspril Aries/ Red: Agus Yulianto
Gubernur Sumatera Selatan  (Sumsel) Alex Noerdin, menghadiri wisuda hafidz dan hafidzah Sekolah Tinggi Ilmu Alquran (STIQ) Al Lathifiyah, Kamis (29/9).
Foto: Republika/ Maspril Aries
Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Alex Noerdin, menghadiri wisuda hafidz dan hafidzah Sekolah Tinggi Ilmu Alquran (STIQ) Al Lathifiyah, Kamis (29/9).

REPUBLIKA.CO.ID,

PALEMBANG -- Gubernur Sumatera Selatan  (Sumsel) Alex Noerdin, Kamis (29/9) menghadiri wisuda hafidz dan hafidzah Sekolah Tinggi Ilmu Alquran (STIQ) Al Lathifiyah. Di depan para hafidz dan hafidzah, dia memberi apresiasi terhadap STIQ Al Lathifiyah yang dipimpin Kgs H Nawawi Dencik.

“Kehadiran STIQ dapat memberikan ruang bagi anak muda Sumatera Selatan yang ingin mendapatkan pendidikan ilmu Alquran dan hadis,” katanya, Kamis (29/9).

Pada kesempatan itu, Gubernur Sumsel juga memberi apresiasi dengan mempersiapkan 50 beasiswa bagi mahasiswa atau  hafidz dan hafidzah STIQ Al Lathifiyah yang berprestasi. “Mahasiswa STIQ Al Lathafiyah memiliki kesempatan yang sama mendapatkan beasiswa gratis dari Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan,” ujarnya.

Pada 2016, STIQ Al Lathifiyah meluluskan wisudawan penghafal Alquran yakni 20 hafidzah dan 7 hafidz untuk 5  juz, 15 hafidzah dan 4 hafidz untuk juz 10. Kemudian 12 hafidzah dan 4 hafizd untuk wisuda juz 15, 5 hafidzah dan 1 hafidz untuk wisuda 20 juz. Ada 5 hafidzah dan 1 hafidz untuk penghafal 25 juz serta 9 hafidzah dan 6 hafidz penghafal 30 juz Alquran.

Bersamaan dengan wisuda hafidz dan hafidzah yang juga dihadiri mantan Ketua DPR Marzuki Alie, Gubernur Sumsel Alex Noerdin juga melakukan peletakan batu pertama gedung STIQ Al Lathifiyah.

Menurut Ketua Yayasan STIQ Al Lathifiyah Nawawi Dencik, pembangunan STIQ Al Lathifiyah bertujuan menjadi wadah bagi para pecinta Alquran di Sumsel. “Bagi mereka serius ingin memperdalam ilmu  Alquran dan hadis bisa mendapatkanya dari pendidikan di STIQ. Di sini dua program studi yang bisa dipilih, yaitu  program studi  Ilmu Alquran dan tafsir serta program studi Ilmu Hadis.

Dikatakan Nawawi, untuk angkatan pertama STIQ Al Lathifiyah, menerima 50 orang mahasiswa putra dan putri. Dalam kurikulum pendidikan yang diberikan, berdasarkan pada kebutuhan yang ada dengan berbasis kompetensi. Apalagi para tenaga pengajar dalam hal ini dosen berasal dari dalam dan luar negeri. "Lulusan STIQ nantinya tidak hanya mendapatkan gelar sarjana tetapi juga gelar hafidz dan hafidzah Alquran,” ujar Nawawi Dencik yang juga imam besar Masjid Sultan Mahmud Badaruddin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement