Rabu 28 Sep 2016 10:26 WIB

1.300 Lebih Pekerja di Komplek Alquran Saudi Kehilangan Pekerjaan

Rep: wahyusuryana/ Red: Damanhuri Zuhri
Para jamaah haji asal Indonesia tampak sedang antre untuk memasuki gedung Percetakan Alquran di Madinah.
Foto: Republika/Natalia Endah Hapsar/ca
Para jamaah haji asal Indonesia tampak sedang antre untuk memasuki gedung Percetakan Alquran di Madinah.

REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Kompleks Percetakan Alquran King Fahd memecat lebih dari 1.300 pekerja kontrak. Pekerja diminta menghubungi SDM dan Departemen Administrai di Oger CO, agar segera mengakhiri semua urusan kontrak.

Dilansir dari Saudi Gazette, Rabu (28/9), para pekerja diarahkan untuk didaftarkan di proram General Organization for Social Insurance (GOSI), agar menerima tunjangan subsiten bulanan sampai mendapatkan pekerjaan baru. Menurut pemberitahuan, kontrak para pekerja berakhir secara efektif 3 September 2016.

Pemberitahuan penghentian kerja memang datang tiba-tiba, saat sebagian besar pekerja tengah berjuang memenuhi kebutuhan karena keterlambatan gaji dan tunjangan beberapa bulan terakhir. Sejumlah pekerja telah mendekati pengacara untuk mengamankan hak-hak mereka, khawatir perusahaan tidak memenuhi kewajiban kontrak.

Sebagian besar pekerja yang diberhentikan kali ini, telah bekerja selama bertahun-tahun di Komplek Percetakan Alquran King Fahd. Sementara, ratusan pekerja kontruksi asal Pakistan yang meninggalkan Arab Saudi pekan ini, terpaksa pulang tanpa gaji yang telah mereka tunggu selama sebulan.

Permintaan utama pekerja agar mereka dapat dipindahkan ke Departemen Urusan Panggilan dan Bimbingan Islam. Namun, perlu dicatat pemindahan itu akan mengundang tawaran dari perusahaan yang memenuhi syarat pengoperasian komplek, usai pemutusan kontrak Saudi Oger.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement