Jumat 29 Jul 2016 17:25 WIB

Sinergi Umat Islam Lahirkan Ketenangan dan Ketenteraman

Ketua Dewan Kehormatan ICMI BJ Habibie (kedua kiri) bersama Ketua Umum ICMI Jimly Asshiddiqie (kedua kanan),saat menghadiri acara buka puasa bersama di kediaman B.J Habibie di Jakarta, Rabu (15/6).  (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ketua Dewan Kehormatan ICMI BJ Habibie (kedua kiri) bersama Ketua Umum ICMI Jimly Asshiddiqie (kedua kanan),saat menghadiri acara buka puasa bersama di kediaman B.J Habibie di Jakarta, Rabu (15/6). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Umat Islam membutuhkan sinergi. Satu hal yang akan melahirkan ketenangan dan ketenteraman.

Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Se-Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie menilai, program sinergi ini sangat penting sekali, mengingat kondisi umat saat ini memerlukan kesadaran baru mengenai pentingnya sinergi.

"Sinergi lebih dari sekedar bersatu, bersatu tidak berpecah belah itu penting sekali. Seperti dikatakan pak Habibie, dua kali dua itu menjadi dua ratus, itulah yang dinamakan sinergi tidak berpecah belah. Itu gambaran ilmiah tentang sinergi," kata Jilmy saat menghadiri acara Halal bi Halal Akbar 1437 H di Balai Sudirman, Jakarta, Rabu Malam.

Pada pertemuan itu para cendikiawan dan ulama bersepakat bahwa umat Islam harus diberi kesadaran akan sinergi. Soal itu, Jimly mengatakan, sinergi adalah bagaimana agar ada upaya saling mempertautkan potensi dari masing masing umat, sehingga dapat melipatgandakan manfaat untuk kemajuan bangsa dan negara.

Ketua Dewan Kehormatan ICMI, Prof. Dr.-Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie menyebutkan, sinergi umat adalah pondasi yang amat penting untuk menciptakan kebangkitan dan kemandirian bangsa.

"Iman dan takwa yang diiringi dengan ilmu pengetahuan dan teknologi akan membentuk sinergi umat karena keduanya saling melengkapi dan sangat penting untuk kemajuan umat,” kata Habibie.

Pendiri ICMI itu juga mengatakan, masa kebangkitan nasional dan teknologi sudah dilalui, maka saat ini waktunya membangkitkan kesadaran bahwa masa depan bangsa ini ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang hidup tenteram di bumi Indonesia.

Selain dari ICMI dan MUI, acara Halal bi Halal Akbar 1437 H ini dihadiri oleh sejumlah tokoh Islam Indonesia, di antaranya Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid; Imam Masjid Al-Hikmah New York, Amerika Serikat (AS), Dr. Shamsi Ali; Pendiri Pondok Pesantren Daarul Qur’an, Ustaz Yusuf Mansur; Tokoh Muhammadiyah, Amien Rais; pelantun lagu religi, Opick, dan sejumlah tokoh Islam lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement