Ahad 24 Jul 2016 16:30 WIB

Petugas Kebersihan Siaga 24 Jam Saat MTQ Nasional

Islamic Center Nusa Tenggara Barat, Mataram, tempat utama penyelenggaraan MTQ Nasional XXVI, yang akan digelar 28 Juli hingga 7 Agustus 2016.
Foto: Irwan Kelana/Republika
Islamic Center Nusa Tenggara Barat, Mataram, tempat utama penyelenggaraan MTQ Nasional XXVI, yang akan digelar 28 Juli hingga 7 Agustus 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM —  Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, akan menyiagakan petugas kebersihan hingga 1x24 jam  selama pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran Nasional ke-26 mulai 27 Juli hingga 7 Agustus 2016.

"Lebih dari 20 orang satgas kebersihan telah kami buatkan jadwal gilirn pagi hingga pagi lagi," kata Kepala Dinas Kebersihan Kota Mataram Dedy Supriady di Mataram, Ahad (24/7). Satgas kebersihan itu bertugas melakukan patroli pada sejumlah lokasi rawan tumpukan sampah terutama di seputar pelaksanaan MTQ di Islamic Center (IC).

Ia mengatakan, sejumlah lokasi rawan tumpukan sampah di terutama Pasar Dasan Agung yang berada tepat di samping IC. "Selain Pasar Dasan Agung juga di Karang Medain dan Pegesangan yang menjadi jalur protokol menuju arena utama," ujarnya.

Di samping itu, lanjutnya, pihaknya akan menyiagakan kendaraan-kendaraan angkutan sampah pada setiap tempat pembuangan sementara (TPS). Tujuannya agar sampah bisa terangkut segera dan tidak menimbulkan aroma menyengat yang dapat mengganggu kenyamanan para tamu.

Sementara, kata Dedy begitu dia akrab disapa,  panitia telah menyiapkan sekitar 200 unit tempat sampah untuk penanganan sampah khusus di IC,

"Jadi masyarakat dan tamu diharapkan membuang sampah pada tempatnya dan sesuai jenisnya, selanjutnya petugas kami akan mengangkut sampah-sampah tersebut hingga ke tempat pembuangan akhir," katanya.

Sedangkan, sampah dari restoran dan rumah makan juga diperkirakan akan meningkat selama MTQ, sehingga Dedy berharap agar para pegusaha bisa membawa sampahnya ke TPS setiap hari. "Jangan menunggu petugas kami yang datang mengambil, karena sampah yang banyak di restoran atau rumah makan juga bisa menimbulkan kesan kurang nyaman bagi tamu," ujarnya.

Ia mengakui, selama ini pengangkutan sampah di restoran dan rumah makan dilakukan dua kali seminggu karena keterbatasan personel."Tetapi, jika restoran dan rumah makan aktif, mereka tinggal mengumpulkan sampahnya dalam kantong kemudian dibawa ke TPS," katanya lagi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement