Jumat 22 Jul 2016 19:11 WIB

UMRI Bekali Dosen dan Karyawan Pendidikan Agama Islam

Pengetahuan agama Islam yang benar dapat menangkal tumbuhnya bibit radikalisme.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat/ca
Pengetahuan agama Islam yang benar dapat menangkal tumbuhnya bibit radikalisme.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) memberikan pembekalanan tentang pendalaman agama Islam bagi 150 dosen dan karyawannya.

 

"Upaya memajukan UMRI cukup berat apalagi mewujudkan perguruan tinggi swasta ini yang harus memiliki perbedaan dengan perguruan tinggi lain yakni bercirikan ke-Islaman itu," kata Rektor UMRI DR. Mubarrak, disela lounching tahsin dan mentoring dosen serta karyawan UMRI di Pekanbaru, Jumat (22/7).

Menurut Mubarrak, kampus UMRI didirikan oleh Yayasan Muhammadiyah sehingga sudah seharusnya perbedaan perguruan tinggi ini terlihat pada prilaku ke-Islaman setiap individu kampus mulai dari mahasiswa, dosen, karyawan, dan pemimpinnya.

Program ini dicanangkan dan perlu diikuti dengan tekad harus berubah sesuai ajaran agama Islam yang merupakan agama bercirikan nilai-nilai dan ajarannya penyayang, ramah serta memberikan pelayanan dengan penuh kasih sayang.

"Oleh karena itu saya mengajak civitas akademika UMRI untuk memulainya dengan prilaku sederhana membaca asslamu alaikum warhamtullahi wabarakatuh, setiap berjumpa pertama kali dengan civitas akademika di lingkungan kampus maupun di luar kampus," katanya.

Sebaiknya, katanya mengimbau, gantilah ucapan selamat pagi, pak, ibu dengan membaca "assalamualaikum, warahmatullahi wabarakatuh" itu karena bermakna doa bagi yang memberi salam dan menjawab salam.

Bentuk prilaku konkret lainnya adalah saat berkumandangnya azan di masjid kampus, sebaiknya kita semua meninggalkan pekerjaan dan ramai-ramai menuju masjid untuk menunaikan ibadah sholat berjamaah. "Perilaku ini mudah sekali dilakukan bisa diumpamakan ibarat makan tiga kali sehari yang secara rutin tanpa pernah tertinggal, dan dosen harus berani memulai dan patut memberikan contoh agar segera diteladani oleh mahasiswa," katanya.

Ke depan, lanjutnya, manajemen UMRI akan membuatkan regulasi kewajiban berperilaku Islami tersebut dilengkapi dengan penghargaan antara lain kenaikan pangkat dan sanksi. Untuk memperkuat prilaku keislaman itu, maka UMRI juga terus menggencarkan tahsin atau membaca Al Quran dengan benar.

Peserta yang dimentoring tercatat sebanyak 150 dosen dan karyawan yang dibagi kedalam tujuh kelompok laki-laki dan enam kelompok perempuan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement