Kamis 07 Jul 2016 02:22 WIB

Khatib: Taqwa Indikator Utama Kemuliaan dan Kebahagiaan

shalat Idul Fitri
Foto: Mahmud Muhyidin
shalat Idul Fitri

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Khatib shalat Idul Fitri 1437 Hijriah H Amir LIputo SH mengatakan taqwa adalah indikator utama kemuliaan, kebahagiaan dan kesejahteraan.

"Ibadah saum di bulan Ramadhan yang baru saja dilaksanakan sesungguhnya adalah suatu proses pendidikan yang berkelanjutan dan berkesinambungan bagi orang-orang beriman yang mengantarkan pada puncak nilai kemanusiaan yang disebut dengan taqwa," kata Liputo, di Manado, Rabu (6/7).

Dengan ketaqwaan yang terus-menerus dibangun dalam diri, keluarga, lingkungan, masyarakat dan bangsa, ungkap Ustaz Amir, diharapkan menumbuhkan kesejahteraan dan keberkahan yang senantiasa didambakan.

Jujur diakui, ungkap Ustaz Amir Liputo, saat ini dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, keberkahan dan kesejahteraan belum diraih.

''Ini dibuktikan dengan jumlah orang miskin yang semakin banyak, angka pengangguran tinggi, jumlah anak usia sekolah yang tidak bisa sekolah semakin besar, dan penduduk tunawisma yang tidak memiliki tempat tinggal layak semakin banyak,'' paparnya.

Selain itu, ungkap Ustaz Amir Liputo lebih lanjut, sumber penerangan rumah bukan listrik, sumber air minum adalah sumur atau mata air yang tidak terlindungi bahkan kadang kala juga sungai.

Begitupun dengan bahan bakar untuk memasak sehari-hari adalah kayu bakar, arang atau minyak tanah, tidak pernah mengonsumsi daging, susu, ayam kecuali maksimal seminggu sekali, tidak pernah pula membeli pakaian baru kecuali setahun sekali.

Kemiskinan ini, kata Amir, semakin bertambah dengan banyaknya musibah yang menimpa masyarakat dan bangsa seperti banjir, longsor dan gempa bumi, belum lagi bencana yang menerjang Kepulauan Sangihe dan sekitarnya yang telah memakan banyak korban serta pemutusan hubungan kerja.

"Memang kondisi semacam ini terasa sangat ironis dan kontradiktif bila dikaitkan dengan kondisi tanah kita yang subur, sumber alam melimpah. Negeri subur tidak otomatis rakyatnya akan makmur, bahkan kesuburan akan menjadi malapetaka kalau disertai dengan kekufuran terhadap nikmat Allah SWT," ujarnya mengingatkan.

Kemakmuran dan kesejahteraan, sambung Ustaz Amir, akan bisa dibangun dan diraih melalui perilaku baik berdasarkan iman dan taqwa seperti kejujuran dan kecerdasan (intelektual, spiritual, emosional dan sosial), etos kerja yang tinggi serta etika berusaha dan bekerja yang berdasarkan pada nilai-nilai tauhid dan kepekaan sosial tinggi.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement