Kamis 30 Jun 2016 17:04 WIB

Sejarah Islam Belum Ditulis Secara Maksimal

kerajaan Islam (ilustrasi)
Foto: kasepuhan.com
kerajaan Islam (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pusat Penelitian dan Pengembangan Lektur dan Khazanah Keagamaan Kementerian Agama menyebutkan masih banyak sejarah Islam yang belum ditulis secara maksimal sebagai rujukan, salah satunya di Dharmasraya.

"Di Sumbar sendiri, seperti Dharmasraya sejarah Islamnya masih belum ditulis secara sistematis dan komprehensif yang nantinya akan menjadi rujukan keilmuan," kata Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Lektur dan Khazanah Keagamaan Balitbang Diklat Kemenag RI, Choirul Fuad Yusuf.

Dalam hal ini pihaknya berpartisipasi dalam menfasilitasi penelitian yang akan dilakukan, sebab kekayaan sejarah itu harus ditulis sebagai bukti eksistensi keberadaan Islam itu sendiri, seperti kerja sama yang dilakukan dengan pihak IAIN Imam Bonjol saat ini.

Sementara itu pada acara yang sama, ketua tim peneliti sejarah IAIN Imam Bonjol, Yulizal Yunus mengatakan penelitiannya akan difokuskan pada Jejak Islam yang ada di wilayah Kabupaten Dharmasraya.

"Penelitian ini berjudul Jejak Islam Pada Kerajaan-kerajaan Islam di Dharmasraya, sebab selama ini Dharmasraya hanya dikenal dengan sejarah Pra-Islamnya," tambah dia.

Ia menerangkan Dharmasraya tidak hanya memiliki peninggalan sejarah Hindu Budha, akan tetapi juga memiliki peninggalan-peninggalan Islam, seperti stempel kerajaan dan naskah dengan aksara Arab dan Melayu.

Selain itu, di Dharmasraya juga terdapat sebuah Masjid Kuno Siguntur yang menjadi saksi eksistensi Islam di tengah-tengah masyarakat. Selanjutnya ia berharap penelitian ini nantinya dapat bermanfaat bagi ranah keilmuan, terutama bagi masyarakat dan pemerintah Dharmasraya sendiri.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement