Kamis 26 May 2016 17:17 WIB

Konferensi Internasional Media Islam Hasilkan Deklarasi Jakarta

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Teguh Firmansyah
Wakil Dubes Palestina untuk Indonesia Tahir Hammad berbincang bersama sejumlah tamu undangan pada Konferensi Internasional Media Islam ( International Conference of Islamic Media-ICIM) di Jakarta, Rabu (25/5). (Republika/Rakhmawaty la'lang)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Wakil Dubes Palestina untuk Indonesia Tahir Hammad berbincang bersama sejumlah tamu undangan pada Konferensi Internasional Media Islam ( International Conference of Islamic Media-ICIM) di Jakarta, Rabu (25/5). (Republika/Rakhmawaty la'lang)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA--Konferensi Internasional Media Islam telah selesai. Selama dua hari sejak 25 Mei 2016, pimpinan redaksi media Islam dari sekitar 50 negara menyatukan isu tentang kemerdekaan Palestina. Konferensi tersebut menghasilkan kesepakatan setelah melalui proses diskusi panjang. Kesepakatan tersebut disebut dengan deklarasi Jakarta.

Presiden Majelis Pertumbuhan Islam Malaysia (Mapim), Azmi Abdul Hamid membacakan deklarasi tersebut. Azmi meyakini media Islam dapat memberikan solusi atas krisis yang dihadapai umat Muslim di dunia. "Ini untuk memperjuangkan tegaknya keadilan dan perdamaian di muka bumi," ujar Azmi, saat membacakan deklarasi Jakarta pada penutupan Konferensi Internasional Media Islam, di Wisma Antara Jakarta, Kamis (26/5).

Deklarasi Jakarta tersebut, Azmi menyebutkan antara lain, mewujudkan persatuan media Islam Internasional dengan dasar ukhuwah Islamiyah yang mengatasi batasan organisasi dan kebangsaan.

Konferensi tersebut juga menyerukan agar media Islam bersatu mengimbangi media Zionis dan Barat yang merugikan Islam. Media Islam juga diminta proaktif dalam membela kepentingan Islam dan kemanusiaan.

 

Hal tersebut untuk melawan serangan terhadap kepentingan Islam.  Isu kemerdekaan Palestina dan Al Quds Assharief juga agar dijadikan sebagai isu prioritas. Baca juga, Gelorakan Pembebasan Palestina, Media Islam 50 Negeri Konferensi di Jakarta.

Kemudian, lanjut Azmi, media Islam didorong agar meningkatkan kesadaran masyarakat Internasional agar memberikan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina dan Al Quds. Selain itu, Media Islam juga didorong membangun jaringan kerja sama antar media dalam berbagai bidang.

Seperti pertukaran berita dan pengutipan berita bebas biaya, pengembangan sumber daya manusia (SDM), dan penguatan koorporasi. Disamping itu, peningkatan pendidikan publik guna menyadarkan persatuan umat.

Kemudian, kerjasama juga harus ditingkatkam oleh media Islam dengan berbagai organisasi masyarakat dan dakwah Islam. Konferensi tersebut juga meningkatkan kampanye boikot terhadap produk pro Zionis Israel.

"Advokasi terhadap Muslim minoritas tertindas," Azmi menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement