Jumat 13 May 2016 03:51 WIB

Wakaf Produktif Dapat Biayai Layanan Kesehatan Gratis

Rep: Sri Handayani/ Red: Damanhuri Zuhri
Wakaf Produktif (ilustrasi)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Wakaf Produktif (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Divisi Pengelolaan Wakaf Badan Wakaf Indonesia (BWI) JE Robbyantono mengungkapkan, wakaf produktif mempunyai potensi luar biasa bagi pembangunan Indonesia.

Menurut Robbyantono, jika ditinjau dari sejarah, 50 persen wilayah Turki merupakan tanah wakaf. Wakaf juga digunakan untuk membiayai pendidikan dan layanan kesehatan gratis di negara tersebut. Negara lain yang menerapkan sistem serupa ialah Mesir.  

"Pada 1964 Pemerintah Mesir pinjam uang ke Badan Wakaf Al Azhar. Jadi bisa dibayangkan potensi wakaf ini seperti apa," ungkap Robby kepada wartawan dalam seminar Wakaf dan Launching Buku "Bahagiamu Lengkap dengan Wakaf" di Hotel Balairung, Jakarta, Kamis (12/5). 

Robby menjelaskan, saat ini, Badan Wakaf Indonesia (BWI) sedang menyiapkan forum nazhir nasional yang rencananya akan diresmikan enam bulan mendatang. Ia mengatakan, forum ini akan berfungsi sebagai wadah pertukaran ide, pengetahuan, pengalaman, serta sosialisasi wakaf produktif.

Menurut Robby, kesadaran wakaf produktid di Indonesia perlu terus ditingkatkan. Artinya, wakaf tak lagi diperuntukkan untuk pembangunan yang bersifat cost center, namun sudah bergeser pada profit center.

"Kita sudah ketinggalan dari beberapa negara, termasuk oleh Bangladesh maupun Singapura," kata dia menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement