Rabu 11 May 2016 11:37 WIB

Calon Haji Diminta tak Remehkan Bimbingan Manasik Haji

Bimbingan Manasik Haji
Foto: antaranews
Bimbingan Manasik Haji

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Wali Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Ahyar Abduh mengingatkan para calon jamaah haji agar tidak meremehkan kegiatan bimbingan manasik haji gratis yang dilaksanakan Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kota Mataram.

"Endak ngampahan (jangan remehkan) kegiatan bimbingan manasik haji ini, apalagi disia-siakan dan dilalaikan sebab kegiatan ini sangat penting sebagai bekal melaksanakan ibadah haji," kata Ahyar Abduh saat membuka manasik haji gratis yang dilaksanakan IPHI Kota Mataram bekerja sama dengan Pemerintah Kota Mataram, Senin (9/5).

Kegiatan tersebut diikuti 532 calhaj dan 28 calhaj cadangan musim haji 2016. Menurutnya, meski ada jamaah yang sudah beberapa kali melaksanakan haji atau umrah, namun manasik tetap penting diikuti agar ibadah haji mereka bisa dilaksanakan sesuai dengan rukun, wajib dan syarat haji yang ditentukan.

Selain itu, menurutnya, materi yang didapatkan dalam manasik haji juga mencakup hal-hal teknis seperti kesehatan, larangan-larangan saat berada di Tanah Haram, serta tata cara pembayaran dam atau denda. Semua itu semata-mata bertujuan membimbing jamaah untuk mencapai kemabruran.

"Karena itu, calon jamaah haji jangan sampai absen pada bimbingan manasik ini, apalagi pemerintah kota memberikan bimbingan secara gratis," katanya.

Manasik haji gratis ini, lanjut Ahyar, merupakan bentuk komitmen Pemerintah Kota Mataram untuk memberikan pelayanan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin kepada para tamu Allah.

"Tentunya sesuai dengan kemampuan kita, pelayanan apapun yang bisa kita berikan tentu akan kami berikan secara maksimal," ujarnya.

Sementara, dalam upaya memaksimalkan pelayanan kesehatan kepada para calhaj, IPHI Kota Mataram mengusulkan adanya klinik kesehatan haji. "Dengan adanya klinik kesehatan haji, pemeriksaan kesehatan terhadap calhaj bisa lebih awal dan lebih maksimal," kata Ketua IPHI Kota Mataram Husnan Ahmadi.

Husnan mengakui, saat ini fasilitas dan petugas di Dinas Kesehatan melalui Puskesmas sudah mampu memberikan pelayanan kesehatan jamaah haji. Namun, jika ada klinik khusus haji diharapkan pelayanan kesehatan kepada calhaj akan lebih baik.

Hal itu karena pelayanan kesehatan calon jamaah haji akan terfokus pada satu tempat, tidak menyebar seperti saat ini yang berada pada 11 puskesmas se-Kota Mataram.

"Deteksi dini terhadap jamaah risiko tinggi dan penyakit berbahaya lainnya juga bisa ditangani dengan cepat, sehingga pada saat keberangkatan jamaah benar-benar sehat," katanya.

Kalau pun belum sehat secara maksimal, IPHI dapat menunjuk petugas untuk mendampingi jamaah dari keberangkatan hingga kembali lagi ke kampung halamannya.

"Untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, calon jamaah haji juga tidak perlu antre lama di Puskesmas atau rumah sakit dan tidak membaur dengan pasien umum lainnya," ujarnya.

Namun demikian, lanjut Husnan, pihaknya belum bisa memastikan jumlah anggaran yang dibutuhkan untuk membangun klinik tersebut. Sebab, hal itu terkait dengan aset yang meliputi tanah dan bangunan.

Wali Kota Mataram Ahyar Abduh mengapresiasi dan mendukung usulan tersebut. Dia melihat, klinik kesehatan haji memang diperlukan untuk memberikan pelayanan khusus kepada calon jamaah haji. "Jika itu dinilai mendesak dan efektif, kenapa tidak, pemerintah siap mendukung," ujarnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement