Sabtu 07 May 2016 06:11 WIB

Meski Minoritas, Taiwan Perhatikan Kebutuhan TKI Muslim

para TKI Taiwan Sholat Idul Adha bersama PCI NU Taiwan
Foto: pinutaiwan
para TKI Taiwan Sholat Idul Adha bersama PCI NU Taiwan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keberadaan para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Taiwan mempengaruhi kebijakan Taiwan terkait dengan penyediaan fasilitas kebutuhan hidup di Pulau Formosa tersebut, kata seorang pejabat di Kantor Ekonomi dan Perdagangan Taipei (TETO) di Indonesia.

Direktur Divisi Informasi TETO Ismail Mae, di Jakarta mengatakan jumlah orang Indonesia di Taiwan semakin bertambah seiring dengan peningkatan jumlah TKI di pulau tersebut, sehingga interaksi budaya antara keduanya juga semakin menguat.

"Saat ini ada sekitar 230 ribu TKI di Taiwan yang bekerja secara resmi, dan sekitar 30 ribu pekerja yang belum tercatat. Sebagian besar dari mereka adalah umat Islam yang memiliki sistem hidup tersendiri, seperti soal makanan halal dan tempat ibadah," ujar Mae, Jumat (6/5).

Keinginan para TKI untuk hidup dalam aturan Islam walaupun hidup sebagai minoritas, menurut dia, menjadi perhatian Taiwan.

Mae menjelaskan, Taiwan mengakomodasi kebutuhan seluruh masyarakat, termasuk umat Islam yang hanya mewakili 0,3 persen dari total populasi Taiwan.

"Taiwan bahkan membiayai perjalanan haji secara penuh untuk umat Islam yang berangkat dari Taiwan. Namun jumlah orang yang dibiayai semakin dikurangi dari waktu ke waktu," ujar Mae.

Selain itu, semakin banyak perkawinan campuran antara orang Indonesia dengan Taiwan yang dalam jangka waktu dua tahun sudah bisa diakui sebagai warga Taiwan. "Dalam waktu 10 tahun, mereka punya hak untuk ikut dalam pemilihan umum," ujar Mae.

Menurut informasi dari Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KADEI) di Taipei, pekerja migran Indonesia di Taiwan sebanyak 238.000 yang bekerja di berbagai bidang termasuk sektor domestik.

Sebelumnya, Kepala Bidang Tenaga Kerja, KDEI, Devriel Sogia mengatakan KADEI di Taiwan secara rutin hampir dua pekan sekali mendatangkan dai dari Indonesia termasuk ustaz Mansur dan Aa Gym (Abdullah Gymnastiar). Beberapa waktu lalu ada informasi pemerintah akan melakukan moratorium (penghentian sementara) pengiriman TKI ke luar negeri.

Mendengar informasi tersebut, orang-orang Taiwan merasa khawatir karena mereka sangat memerlukan TKI. Ketika ternyata moratorium tidak berlaku bagi TKI ke Taiwan, pihak Taiwan merasa tenang dan senang serta berterima kasih kepada Indonesia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement