Kamis 05 May 2016 14:46 WIB

'Maka Inilah Zaman Edan, Zaman Ketika Aib Terbuka Bebas'

Rep: c35/ Red: Teguh Firmansyah
Keimanan/Ilustrasi
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Keimanan/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Demi nafsu, manusia telah kehilangan rasa malunya. Padahal dengan malu kehormatan terjaga, bujukan nafsu terpelihara, dan batas-batas sosial terbina.

Demikian yang diungkapkan Ketua Umum PB Pemuda Islam Indonesia (PII) Munawar Khalil dalam sambutannya pada peringatan Hari Bangkit PII yang ke-69 di Semarang, Selasa (4/5).

Menurut dia malu adalah bagian dari iman. Kehilangan rasa malu berarti hilanglah iman seseorang. Menjaga rasa malu baginya adalah menjaga iman. Dengan malu dan iman, jangankan aib terbuka, berbuat aib pun tak jadi rencana.

Rasulullah SAW menyatakan “Apabila engkau sudah tidak punya rasa malu, maka engkau akan melakukan berbagai macam perbuatan tanpa kendali apa pun.”

Celakanya lagi, kata ia, segala perbuatan kini diumbar ke muka umum. Sehingga terbukalah aib diri. Menurutnya aib bak selebriti di panggung sensasi yang berbuatnya bangga.

"Maka inilah zaman edan, zaman dimana aib terbuka bebas. Satu orang berbuat seluruh masyarakat celaka, yang berbuat aib, yang membuka aib dan yang mendengar cerita-cerita aib semua kena malapetaka. Na’udzubillah," ujarnya.

Jahiliyah modern merupakan ringkasan dari segala bentuk kejahiliyahan masa silam dengan tambahan aksesori di sana-sini sesuai dengan perkembangan zaman. Khalil meyakini sikap jahiliyah modern tidak timbul secara mendadak melainkan telah melalui kurun waktu panjang.

Di zaman globalisasi ini, kata Khalil, kejahiliyahan alias 'keedanan' tersebut termanifestasi dalam semakin rakusnya manusia dalam mencari kesenangan dengan menindas orang lain.

Baca juga, Memperkuat Logika iman.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement