Selasa 03 May 2016 04:24 WIB

Tidak ada Islam Tanpa Akhlak Baik

Umat Islam, ilustrasi
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Umat Islam, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak mengingatkan seluruh Pemuda Muhammadiyah bahwa tidak ada Islam tanpa akhlak baik.

"Pemuda Muhammadiyah adalah tempat dimana kita melatih terus meninggikan akhlak kita. Tidak Ada kemaslahatan yang lebih utama ketika pemuda muhammadiyah selain melangitkan akhlak dan membumikan dakwah," kata Dahnil melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (3/5).

Dia mengatakan setiap tarikan nafas gerak dan program Pemuda Muhammadiyah harus mampu memberikan manfaat bagi perbaikan akhlak sebagai motornya. "Bila Pemuda Muhammadiyah tidak digunakan sebagai kendaraan untuk memperbaiki akhlak kita maka silakan pindah ke organisasi lain, yang bisa memuaskan keinginan saudara. Rumah dakwah Pemuda Muhammadiyah harus digunakan untuk meninggikan akhlak setiap anggotanya," kata dia.

Selain itu, dia juga mengatakan Islam yang berkemajuan harus diraih melalui jalan merawat nalar ilmiah yang mencerahkan dan membebaskan diri dari kejumudan, memerdekakan diri dari kekuasaan yang mendzhalimi yang menyebabkan fasad fil ard.

"Mendorong kekuasaan yang melayani, memberdayakan, membebaskan dan memajukan. Serta menempatkan Ilmu pengetahuan sebagai jalan memajukan peradaban Islam untuk seluruh umat manusia," kata dia.

Dia mengatakan melalui watak nalar yang maju dan akhlak yang baik tersebut maka visi Islam berkemajuan dapat diraih. "Mari terus rawat Ruhul Ikhlas dan Ruhul Jihad kita dalam ber' Pemuda Muhammadiyah, Seperti Jenderal Besar Sudirman yang mantan Ketua Cabang Pemuda Muhammadiyah Cilacap, Seperti KH Azhar Basir yang mantan Ketua PP Pemuda Muhammadiyah, Seperti Djuanda, Seperti tokoh-tokoh Pemuda Muhammadiyah yang tinggi akhlaknya, membumi dakwahnya," kata dia.

Pada 2 Mei 2016 organisasi Pemuda Muhammadiyah telah berusia 84 Tahun. Tepat pada 2 Mei 1932 melalui Muktamar Muhammadiyah di Makasar Pemuda Muhammadiyah dibentuk secara resmi. Meskipun bila merujuk pada induk awal PM, yakni Hizbul Wathon, telah berdiri sejak 1918.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement