Selasa 03 May 2016 03:05 WIB

Intelijen Awasi Aktivitas 90 Masjid di Jerman

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Nidia Zuraya
Sebuah masjid di Jerman
Foto: worldbulettin.net
Sebuah masjid di Jerman

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Saat ini sekitar 90 masjid komunitas di Jerman berada di bawah pengawasan dan banyak dari mereka didominasi bahasa Arab. Hal itu diungkapkan presiden Badan Intelijen Domestik Jerman (BfV) dalam sebuah wawancara, Senin (2/5).

"Kami prihatin bahwa ada banyak masjid Islam di Jerman yang juga perlu kami periksa," kata Hans-Georg Maassen dilansir laman dw.com, Senin (2/5).

Maassen mengatakan, banyak masjid dan masyarakat yang bersangkutan dengan apa yang disebut 'masjid di halaman belakang' di mana imam memproklamirkan diri, emir memproklamirkan diri dan memberikan ceramah kebencian kepada pengikutnya. Mereka juga menghasut tindakan ekstremis dengan alasan jihad.

Namun, kepala intelijen Jerman sangat memperingatkan untuk tidak memasukkan Muslim dan ekstremis agama ke dalam panci yang sama. Atau dengan kata lain, untuk tidak menyamakannya.

"Apa yang kita butuhkan di sini di Jerman adalah koalisi melawan ekstremisme. Dan untuk itu, kita perlu Muslim di Jerman moderat yang ingin berjuang dengan kami melawan ekstremisme atas dasar tatanan konstitusional kami," jelas Maassen.

Adapun alasan di balik tindakan pengawasan adalah menyelidiki hubungan ke kelompok teroris ISIS. "Tentu, kami melihat ke dalam IS," katanya.

Ia mengatakan, organisasinya sedang memantau ekstremis agama dan politik. "Apa yang kami tidak pantau adalah Muslim di Jerman," katanya.

Komentar Maassen ini diawali simposium intelijen BfV di Berlin yang berfokus pada kemungkinan ancaman IS di Jerman. Perwakilan dari polisi dan badan intelijen yang terlibat juga membahas langkah-langkah kontra-terorisme.

"Ekstremisme Islam dan jihad di Jerman tidak mungkin tanpa al-Qaeda dan IS," kata Maassen.

Pada April, Maassen mengakui bahwa pihak berwenang meremehkan strategi ISIS memasuki negara itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement