Ahad 01 May 2016 12:50 WIB

Kemenag Biak Lengkapi Alat Pemantau Hilal

Petugas Rukyat meneropong posisi hilal (bulan) menggunakan hilal tracker saat dilakukan rukyatul hilal guna menentukan 1 Syawal.
Foto: Antara/Saiful Bahri
Petugas Rukyat meneropong posisi hilal (bulan) menggunakan hilal tracker saat dilakukan rukyatul hilal guna menentukan 1 Syawal.

REPUBLIKA.CO.ID, BIAK -- Kementerian Agama Kabupaten Biak Numfor, Papua, melengkapi fasiitas alat pemantau hilal untuk menunjang kelancaran tugas memberikan informasi penentuan awal bulan Ramadan 1437 Hijriyah.

"Sarana alat teknologi pemantau hilal merupakan proyek pengadaan tahun anggaran 2016 Kemenag Biak," ungkap Kepala Kantor Kementerian Agama Asden J.Naiborhu di Biak, Ahad (30/4).

Asden menyebut, untuk melakukan pemasangan alat pemantau hilal yang dibeli pihak Kemenag Biak telah meminta bantuan uji coba dengan Lapan dan BMKG.

Kakanmenag Asden mengatakan, dengan memiliki fasilitas alat teknolog pemantau hilal maka Kemenag Biak tidak lagi meminjam dari tempat lain.

''Peralatan pemantau hilal berteknologi modern milik Kemenag Biak sudah diujicobakan bersama Lapan dan BMKG,'' ungkapnya.

Ia mengatakan, berdasarkan kebijakan Kementerian Agama Provinsi Papua telah ditetapkan tiga lokasi tempat pemantau hilal setiap penentuan awal Ramadhan.

Ketiga lokasi pemantau hilal di wilayah Provinsi Papua, menurut Asden, diantaranya Kabupaten Merauke, Sarmi dan Kabupaten Biak Numfor.

Menyinggung penentuan awal puasa Ramadhan 1437 H, menurut Asden, belum ditetapkan pemerintah melalul laporan sidang isbath Kementerian Agama dari berbagai daerah tempat lokasi pemanta hilal seluruh Indonesia.

Untuk penentuan awal puasa Ramadhan setiap tahun pemerintah lewat Kementerian Agama akan mengumumkan kepada umat muslim di seluruh Indonesia setelah melakukan sidang isbat.

Berdasarkan data Kementerian Agama Biak jumlah umat muslim di Kabupaten Biak Numfor hingga 2016 mencapai 29 ribu jiwa dari total 138 ribu jiwa jumlah penduduk Kabupaten Biak Numfor.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement