Senin 18 Apr 2016 07:12 WIB

Bangun Rumah Ibadah Berdampingan, Kotim Barometer Kerukunan Umat

Kerukunan Beragama (Ilustrasi)
Foto: Republika/Mardiah
Kerukunan Beragama (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT --  Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, terus membina keharmonisan hubungan antarumat beragama sehingga daerah ini bisa menjadi contoh dan barometer kerukunan hidup umat beragama.

"Kami ingin keharmonisan, toleransi yang tinggi serta kerukunan hidup beragama di daerah ini makin kuat dan menjadi contoh bagi daerah lain. Saya berterima kasih dan bangga karena kita bersama bisa mewujudkan dan menjaganya," kata Bupati Kotawaringin Timur, H Supian Hadi di Kecamatan Antang Kalang, Kalimantan Tengah, Ahad (18/4).

Bupati Supian Hadi didampingi Wakil Bupati HM Taufiq Mukri meresmikan empat rumah ibadah sekaligus, yakni masjid raya, gereja Katolik, gereka Protestan dan Balai Basarah untuk umat Hindu Kaharingan.

Rumah ibadah empat agama di Desa Tumbang Kalang Kecamatan Antang Kalang ini dibangun di satu lokasi yang sama dan berdampingan. Sebelumnya, pemerintah daerah juga membangun rumah ibadah dengan pola serupa di beberapa kecamatan. Supian Hadi menargetkan bisa membangun rumah ibadah dengan pola yang sama di setiap kecamatan.

Membangun rumah ibadah berbagai agama di lokasi yang sama dan berdampingan, memang sengaja dilakukan. Tujuannya adalah mempererat kebersamaan dan kerukunan masyarakat tanpa memandang perbedaan suku dan agama. Meski beribadah sesuai agama masing-masing, namun usai beribadah diharapkan suasana kekeluargaan selalu tercipta.

"Dengan rumah ibadah di satu lokasi yang sama, maka masyarakat akan sering bertemu sehingga hubungan kekeluargaan dan kerukunan antarumat beragama makin kuat. Perbedaan suku, agama, ras dan antargolongan, janganlah membuat kita terpecah, justru harus menjadi perekat dan pemersatu," harap Supian.

Gambaran tingginya toleransi dan kerukunan hidup beragama di Kotawaringin Timur juga terlihat dalam Musabaqah Tilawatil Qur'an tingkat kabupaten yang dilaksanakan di Telaga Antang pada 16 hingga 20 April. Saat pembukaan pada Sabtu malam, puluhan umat Kristen dan Hindu Kaharingan juga turut mengikuti parade kafilah untuk memeriahkan acara tersebut.

"Saya dapat laporan, keterlibatan warga nonmuslim tidak hanya saat parade malam pembukaan, tetapi juga saat persiapan. Ini kondisi kerukunan dan toleransi yang sangat menggembirakan. Ini bukti kebersamaan kuat masyarakat kita," kata Supian.

Supian meminta tokoh seluruh agama, khususnya melalui Forum Kerukunan Umat Beragama untuk meningkatkan pembinaan umat masing-masing, khususnya dalam menciptakan keamanan dan ketertiban. Imbauan dari tokoh agama diyakini sangat efektif dan akan diikuti oleh umat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement