Selasa 16 Feb 2016 15:50 WIB

Hijarbie, Barbie Berbalut Hijab yang Diperbincangkan di Dunia Maya

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Achmad Syalaby
hijarbie, barbie berhijab
Foto: the independent
hijarbie, barbie berhijab

REPUBLIKA.CO.ID, Apakah Anda cukup familiar dengan kata ‘hijarbie’? Bagi para pecinta boneka kata Hijarbie mungkin cukup akrab ditelinga. Ya, hijarbie adalah akronim dari ‘hijab barbie’, boneka  barbie yang mengenakan hijab warna-warni lengkap dengan busana muslimahnya. 

Hijarbie  tengah menjadi perbincangan hangat di dunia maya. Bagaimana tidak, kehadiran boneka yang sudah melegenda sejak dulu dengan karakter glamornya kini hadir lebih sederhana dan tertutup. Ditambah lagi, hijarbie hadir di tengah gempuran Islamofobia yang melanda dunia Islam.

Hanifah Adam, dialah seorang ilmuan medis asal Nigeria sang kreator hijarbie. Dari tangan kreatifnya, Muslimah yang mendapatkan gelar master di salah satu universitas di Inggris ini mengubah tampilan barbie yang identik dengan paras cantik dan seksi menjadi boneka yang lebih syar’i dengan hijab.  

Hanifah memperkenalkan hijarbie pertama kali melalui postingan foto-foto hijarbie diInstagram beberapa pekan yang lalu. Kemunculan hijarbie diInstagram pun tak pelak mengundang perhatian puluhan ribu follower. Setidaknya, ada sekitar 34.800 follower lebih sejak Desember tahun lalu yang setia menanti-nanti penampilan hijarbie terbaru.

Perempuan 24 tahun ini mengaku tidak pernah sekalipun melihat barbie dengan pakaian tertutup dengan mengenakan hijab sehingga ia kemudian terinspirasi membuat barbie dengan versi berbeda dari biasanya. Menurut dia, menunjukkan identitas sebagai Muslim atau non-Muslim itu sangat penting. 

“Saya tidak pernah melihat barbie dalam balutan hijab sebelumnya jadi saya memutuskan untuk membuat akun Instagram dan memakaikan barbie pakaian-pakaian yang saya buat sendiri. Bagi saya pentig untuk memakaikan boneka seperti apa yang saya kenakan,” ujar Hanifa dikutip dari CNN.

Dalam akun Instagram @Hijarbie, Hanifah mengunggah banyak foto hijarbie dalam balutan busana Muslim terkini mulai dari stelan blazer dengan rok panjang hingga abaya. Selama ini banyak orang menilai mengenakan hijab lebih menekankan kepada nilai-nilai kesopanan daripada fesyen. Melalui hijarbie ini, Hanifah ingin menepis anggapan tersebut. “Siapa bilang keduanya tidak bisa berjalan beriringan? Keyakinan dan fesyen,” kata Hanifah. 

Dengan kesuksesan hijarbie ini, Hanifah berniat untuk memposting barbie dari berbagai warna kulit. Sebelumnya, ia merasa kesulitan mendapatkan barbie dengan warna kulit yang gelap di Nigeria. Dia bahkan  telah telah memesan dari negara lain untuk barbie dengan warna kulit yang berbeda. 

Di balik kesuksesan ini, ketenaran hijarbiei ternayata tidak terelakkan dari cercaan para netizen. Hanifah juga kerap mendapatkan komentar dan respon negatif di dunia maya.  Para haters memandang hijab yang dikenakan oleh wanita Muslim melambangkan penindasan. Mereka juga mengira wanita Muslim merasa terpaksa untuk berhijab. Padahal wanita Muslim memang ingin berpenampilan sopan dan tertutup dan mengekspresikan agama Islam.

Hanifah berharap, karya hijarbienya ini dapat mempertegas identitas seorang Muslim dan memperbaiki kekeliruan persepsi dunia tentang hijab. 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement