Jumat 12 Feb 2016 10:33 WIB

Banjir, Siswa Madrasah Harus Belajar di Masjid

  Satpolair Polres Purwakarta menggendong siswa Madrasah Ibtidaiyah untuk menyeberangi Sungai Cilalawi pulang dari sekolah menuju rumahnya di Kabupaten Purwakarta, Jumat (11/12). (Republika/Raisan Al Farisi)
Satpolair Polres Purwakarta menggendong siswa Madrasah Ibtidaiyah untuk menyeberangi Sungai Cilalawi pulang dari sekolah menuju rumahnya di Kabupaten Purwakarta, Jumat (11/12). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah Madrasah Islam Salafiyah Tegaldowo, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, selama sepekan terakhir ini dialihkan ke masjid karena kondisi sekolah terendam banjir.

Kepala MI Salafiyah Tegaldowo, Nur Hidayah di Pekalongan, Jumat (12/2), mengatakan bahwa selama sepekan terakhir ini kegiatan belajar mengajar cukup terganggu karena hampir seluruh ruang kelas sekolah terendam banjir."KBM siswa terpaksa dipindahkan di masjid karena halaman maupun ruang kelas sekolah terendam air karena hujan masih sering mengguyur daerah setempat," katanya.

Selain itu, kata dia, intensitas curah hujan yang relatif cukup tinggi juga mengakibatkan sejumlah kursi, meja sekolah, dan buku siswa rusak.Ia mengatakan pihak sekolah tidak berani memaksakan kegiatan belajar mengajar siswa dilaksanakan di ruang kelas sekolah karena dikhawatirkan para siswa akan terserang penyakit.

"Saat ini, banyak rumah siswa yang masih tergenang air sehingga jika mereka dipaksakan belajar di sekolah dengan kondisi yang sama maka rentan penyakit. Ini saja sudah ada beberapa siswa yang tidak masuk sekolah karena sakit," katanya.

Ia mengatakan pihak sekolah belum bisa memastikan kapan kegiatan belajar mengajar para siswa bisa kembali nyaman karena hujan deras masih sering mengguyur daerah ini.

"Kami hanya berharap pada pemerintah segera ada bantuan untuk melakukan perbaikan sekolah agar kegiatan belajar mengajar siswa bisa kembali normal," katanya.

Kepala Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pekalongan, Bambang Sujadmiko mengatakan sebagian wilayah Desa Tegaldowo, Kecamatan Tirto memang berada di daerah sekitar pesisir sehingga selain mudah banjir karena curah hujan juga diakibatkan oleh rob.

"Sebenarnya warga Desa Tegaldowo dan sekitarnya sudah terbiasa wilayahnya tergenang air. Hanya saja, karena intensitas curah hujan yang relatif tinggi maka banjir sulit surut," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement