Jumat 12 Feb 2016 06:30 WIB

Ini Dia Sekolah Islam Pertama di Korea

Rep: MGROL60/ Red: Andi Nur Aminah
Siswa Prince Sultan Islamic School, Korea Selatan
Foto: Koreatimes
Siswa Prince Sultan Islamic School, Korea Selatan

REPUBLIKA.CO.ID, Korea Selatan, kadung dikenal sebagai negara dengan populasi penduduk mayoritas non-Muslim. Sebagian besar anak-anak bahkan tidak memiliki keyakinan agama. 

Di tengah kondisi itu, komunitas Muslim Korea pelan-pelan menunjukkan geliatnya. Meski dalam jumlah minoritas, melalui Korea Muslim Federation (KMF), warga Muslim di Negeri Ginseng itu bisa mendapatkan pendidikan di Prince Sultan Islamic School (PSIS). 

Sekolah ini merupakan sekolah Islam pertama yang dibangun di Korea Selatan. KMF mendirikan sekolah tersebut dengan tujuan membantu Muslim di Korea belajar tentang agama mereka melalui kurikulum sekolah resmi.

Dilansir Koreatimes, PSIS adalah sekolah dasar Muslim pertama di Korea yang terletak di kawasan Itewon, Korea Selatan. Sekolah ini diresmikan pada 2006 lalu. Pendirian sekolah tersebut didanai oleh Pangeran Sultan Bin Abdul Aziz dari Arab Saudi. "Pada 2015, sekitar 65 siswa bergabung di sekolah ini," ujar Imam Lee yang merupakan lulusan bahasa Arab dan studi Islam dari Madinah Islamic University pada 1985.

Sekolah ini beroperasi dengan kurikulum yang sama dengan sekolah dasar lainnya di Korea. Namun, setiap kelas akan diajarkan dalam bahasa Inggris. Menurut dia, siswa juga akan diajarkan pendidikan agama Islam sesuai kurikulum, seperti membaca Alquran dan dan menulis Arab. "Anak-anak yang lulus dari sekolah ini tidak hanya akan memiliki kemampuan berbicara dalam bahasa Inggris, tetapi juga bahasa Arab. Siswa tidak diwajibkan untuk beribadah, ibadah di sekolah hanya akan dilaksanakan dua kali setiap hari," kata Sohn Joo-young, direktur dari KMF. 

KMF mengembangkan kurikulum sekolah dan program pertukaran pelajar yang bekerja sama dengan organisasi-organisasi Islam di Arab Saudi, Malaysia, dan Thailand. Sekolah ini pun menerima siswa tanpa memandang agama dan kebangsaan mereka. 

Biaya sekolah juga tidak akan begitu tinggi dibandingkan sekolah swasta lain. Hal itu memungkinkan berkat dukungan keuangan dan antusiasme dari Pemerintah Arab Saudi, terutama Pangeran Sultan Bin Abdul Aziz dan KMF. 

Pada 2015 lalu, PSIS telah meluluskan siswa angkatan pertamanya sekitar 10 anak non-Korea maupun Korea. KMF juga berencana akan membangun pusat budaya, sekolah menengah, dan bahkan universitas dalam jangka panjang ini.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement