Selasa 09 Feb 2016 15:35 WIB

Komunitas Pengajian Semarang Siap Berdayakan Korban PHK

Pengajian/Ilustrasi
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Pengajian/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- The Madani Muslim Community Al-Ankabut, komunitas pengajian di Semarang, Jawa Tengah siap memberdayakan pekerja yang terkena gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) belakangan ini.

"Beberapa waktu ini, terjadi gelombang besar PHK yang membuat banyak karyawan terpaksa kehilangan pekerjaannya," kata Ketua The Madani Muslim Community Al-Ankabut KH. Supandi di Semarang, Senin (9/2).

The Madani Muslim Community Al-Ankabut merupakan komunitas muslim yang beranggotakan berbagai kalangan dari ekonomi menengah ke bawah yang baru saja dideklarasikan di Hotel Semesta Semarang.

Tercatat sebagai Dewan Pembina; calon Wali Kota Semarang terpilih Hendrar Prihadi, Ketua DPRD Kota Semarang Supriyadi, serta Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang dan Ketua PGRI Kota Semarang Bunyamin.

Menurut Supandi, komunitas itu didirikan tujuan utamanya agar ada "ketawazunan" (keseimbangan) antara dunia dan akhirat, sebab agama, khususnya Islam tidak mengajarkan berdoa saja, melainkan juga berusaha.

Ia mengakui komunitas yang belum lama dideklarasikan itu baru memiliki 68 anggota, tetapi ke depannya diharapkan semakin banyak orang yang tertarik untuk bergabung dengan komunitas yang plural itu.

"Beberapa anggota kami ada juga yang non-muslim, tidak masalah. Mau usaha tetapi tidak punya modal, kami siap memfasilitasi. Nanti, kami akan kaji dulu prospek usahanya seperti apa," katanya.

Selain itu, Supandi mengatakan para anggota komunitas juga akan mendapatkan pelatihan keterampilan untuk mendukung pengembangan usaha yang diinginkan, seperti menjahit dan berbagai bidang usaha lain.

Sementara itu, Hendrar Prihadi selaku Dewan Pembina The Madani Muslim Community mengapresiasi keberadaan komunitas baru yang bertujuan mengajak anggotanya untuk maju, baik dalam agama maupun ekonomi.

"Tujuannya luar biasa. Anggota diajak pengajian, doa bersama, dan kajian-kajian agama, sekaligus diajak pula untuk melakukan kegiatan bisnis yang bisa menghidupi keluarganya," kata Hendi, sapaan akrabnya.

Dewan Penasehat The Madani Muslim Community H. Suwanto menambahkan komunitas itu bertujuan merangkul orang-orang yang memiliki keahlian dan keterampilan, namun belum memiliki kesempatan untuk mengembangkan diri.

"Nanti, yang pintar menjahit akan dicarikan order, yang berjualan roti akan dibantu pemasarannya, dan sebagainya. Kalau tidak seperti ini, terus terjadi kesenjangan ekonomi di masyarakat," katanya.

Apalagi, Suwanto mengatakan belakangan ini terjadil gelombang PHK yang dilakukan beberapa perusahaan besar terhadap karyawannnya yang mengakibatkan banyak orang terpaksa kehilangan pekerjaannya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement