Senin 08 Feb 2016 14:33 WIB

Jadi Mualaf, Hajah Lina Tetap Gelar 'Open House' Imlek

Rep: C35/ Red: Achmad Syalaby
Lina Liputri
Foto: C35/Republika
Lina Liputri

REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Tahun baru Imlek merupakan budaya Cina untuk merayakan datangnya musim semi. Meskipun di Indonesia tidak terdapat musim semi, namun para etnis Tionghoa di Indonesia selalu merayakan budaya yang dibawa sejak Dinasti Han tersebut.

Lina Liputri, mualaf keturunan etnis Tionghoa sejak 2005 ini tetap menghormati kebudayaan Cina. Setiap tahun dia melakukan open house untuk merayakan tahun baru Imlek sebagai ajang silaturahmi dengan keluarga dan kerabatnya.

"Meskipun saya sudah berIslam, tapi saya tetap menghormati budaya Cina. Saya mengadakan //open house// untuk menjaga silaturahmi dengan keluarga besar saya dan para kerabat," tuturnya di kediamannya di Perumahan Magnolia, Alam Sutera, Tangerang Selatan (8/2).

Sejak memeluk agama Islam, wanita paruh baya yang akrab dipanggil Hajjah Lina selalu mengadakan open house dua kali tiap tahun. Yaitu pada saat hari raya Idul Fitri dan juga perayaan tahun baru Imlek. Ketika tahun baru Imlek, Hajjah Lina juga menyajikan makanan-makanan khas Imlek seperti kue keranjang dan berbagai macam buah-buahan. Bedanya, makanan khas Imlek tersebut hanya untuk makanan hidangan saja, bukan untuk sembahyang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement