Ahad 07 Feb 2016 05:48 WIB

Korea Selatan Sempurnakan Sistem Halal Restoran

Rep: MGROL57/ Red: Agung Sasongko
Masjid Seoul Center di Korea Selatan
Foto: Muslimvillage
Masjid Seoul Center di Korea Selatan

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL Organisasi Pariwisata Korea (KTO) menargetkan kunjungan satu juta wisatawan Muslim. Karena itu, KTO mulai memperkenalkan sistem halal pada 140 restoran di Korea.

Sistem tersebut dibagi menjadi lima kategori. Mulai dari sertifikasi halal, sertifikasi pribadi, ramah untuk Muslim, menyambut Muslim, dan bebas babi. KTO akan memperkenalkan apa itu halal pada restoran-restoran di Korea Selatan—menjelaskan bahwa halal berarti ‘diizinkan’, memiliki aturan-aturan tertentu dalam menyembelih hewan dan proses produksi makanan. Dijelaskan pula makanan halal tidak boleh dicampurkan dengan alkohol dan apapun bagian dari babi.

Mulai April hingga Desember, dilansir The Korea Times, Ahad (7/2) KTO akan mendirikan fasilitas-fasilitas seperti ruang ibadan Muslim, dan restoran-restoran yang menyediakan makanan halal di berbagai daerah di Korea Selatan.

Festival Makanan Halal akan digelar dengan mengundang koki selebritis mendemonstrasikan cara menyiapkan makanan-makanan halal. Namun detil mengenai acara ini belum dijelaskan.

Wakil Menteri Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Korea Selatan, Kim Jong, memaparkan kementerian akan membantu membangun fasilitas serta program menarget wisatawan Muslim.

“Jika kita dapat mempromosikan destinasi-destinasi wisata kita pada Muslim dengan baik, akan lebih banyak wisatawan yang datang ke Korea. Khususnya Iran, yang sangat menyukai kebudayaan Korea,” ujar Kim.

Korea Selatan melihat adanya kenaikan wisatawan Muslim beberapa tahun terakhir. Pada 2015 lalu, tercatat 800 ribu Muslim telah mengunjungi Korea Selatan. Negara-negara mayoritas Muslim seperti Malaysia dan Indonesia baru diperhitungkan sebagai sepuluh negara sumber wisatawan tertinggi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement