Jumat 05 Feb 2016 22:39 WIB

Ruqyah Banyak Disalahartikan

Rep: c39/ Red: Agung Sasongko
Ruqyah Syar'iyyah
Foto: antara
Ruqyah Syar'iyyah

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Para jamaah baru saja selesai menunaikan ibadah shalat Zhuhur. Namun, sebagian jamaah tidak beranjak dari dalam Masjid Raya Al'azhom di Jalan Satria Sudirman Kota Tangerang, Sabtu (30/1) siang. Mereka tengah bersiap untuk mengikuti salah satu rangkaian acara peringatan dua tahun berdirinya Komunitas Tahajjud Berantai (Kutub).

Ratusan jamaah yang mengikuti acara tersebut tampak didominasi oleh kalangan muda-mudi Muslim. Mereka duduk dengan disekat sebuah tabir dari papan, yang mana jamaah perempuan duduk di sebelah kiri dan jamaah laki-laki duduk di sebelah kanan.

Acara di dalam masjid kebanggaan warga Kota Tangerang tersebut dimulai dengan sambutan panita dan dilanjutkan dengan pemberian santunan pendidikan kepada anak yatim secara simbolis. Setelah itu, langsung dilanjutkan dengan sesi acara berjuluk Rukyah Mandiri yang diisi oleh seorang ustaz dari Qur'anic Healing Indonesia (QHI), Muhammad Zunaidi.

Ustaz Zunaidi mencoba untuk memberikan penjernihan kepada para jamaah terkait masalah ruqyah, yang menurutnya saat ini tengah banyak disalahartikan oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab.

"Ruqyah menjadi sesuatu yang tidak asing lagi bagi kita. Tapi, banyak mereka yang tidak bertanggung jawab menggunakan istilah ruqyah. Di koran-koran sekarang ada iklan ruqyah syariah, tapi isinya pasang susuk, bekam, sihir, dan lain-lain," katanya.

Sebelum mempraktikkan beberapa metode ruqyah, Ustaz Zunaidi menjelaskan keajaiban ayat-ayat Alquran terlebih dahulu. Karena, kata dia, Alquran merupakan petunjuk bagi umat manusia. Dengan adanya kegiatan ruqyah tersebut, jamaah diharapkan tidak malas lagi dalam melakukan ibadah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement