REPUBLIKA.CO.ID, IOWA -- Universitas Iowa, Amerika Serikat, merombak dua kantor di gedung Monumen Serikat Iowa (IMU) dan dibangun kembali sebagai tempat ibadah—terutama untuk mahasiswa dan staf Muslim universitas tersebut.
Keputusan itu dibuat tahun lalu, memenuhi permintaan dari Asosiasi Pelajar Muslim Universitas Iowa yang menginginkan adanya pusat ibadah bagi warga universitas Muslim yang jumlahnya terus meningkat. “Kebutuhan pelajar telah terpenuhi selama beberapa waktu,” ujar Wakil Presiden untuk Kesejahteraan Mahasiswa, Tom Rocklin.
“Tetapi hal ini menimbulkan pertanyaan kapan kesempatan untuk melakukan sesuatu muncul.”
Penasehat Fakultas untuk Asosiasi Pelajar Muslim Universitas Iowa, Motier Haskins, mendeskripsikan dua ruangan ibadah baru yang terletak di Ruang 206 dan 208 itu merupakan langkah yang tepat. "Kedua ruangan itu kecil, baru dilapisi karpet dan dicat ulang. Satu ruangan untuk laki-laki, satu untuk perempuan. Lokasinya di gedung IMU yang dapat diakses 24 jam dalam 7 hari,” jelasnya.
Koordinator acara Asosiasi Pelajar Muslim, Mohammed Ismail mengemukakan kegembiraannya karena universitas akhirnya menyiapkan ruangan khusus untuk ibadah Muslim di Universitas Iowa. Haskins pun mengemukakan sejak tahun 2007, ia masih belum menemukan ruang ibadah permanen bagi umat Islam di universitas tersebut—hingga akhirnya dibangun ruang ibadah di IMU.
Sebelumnya pihak universitas pernah membangun ruang ibadah harian, tetapi seiring perkembangan pembangunan, yang tampak adalah ruangan dengan kursi kayu, seperti kapel. “Untuk saat ini, ruangan tersebut cukup besar tetapi ke depannya mungkin kita membutuhkan ruang yang lebih besar,” ujar Ismail.